Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik, Tesla Inc diperintahkan oleh pengadilan Beijing untuk memberi kompensasi kepada pembeli mobil Model S bekas sebesar 1,1 juta yuan atau setara Rp2,389 miliar.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (7/12/2020), keputusan tersebut diambil setelah pengadilan menyimpulkan bahwa Tesla menyembunyikan kerusakan struktural pada kendaraan yang dijual di situs resminya.
Pengadilan pun memutuskan Tesla harus membayar lebih dari 1,1 juta yuan untuk memberi kompensasi kepada konsumen. Hal ini diketahui setelah bagian dari kendaraan telah dipotong dan dilas kembali.
Dalam pernyataannya kepada Bloomberg News, Tesla telah mengonfirmasi keputusan tersebut dan akan segera mengajukan banding.
Konsumen di Tianjin memboyong Model S bekas seharga 379.700 yuan pada tahun lalu. Dia kemudian menggugat Tesla setelah mengalami beberapa masalah kerusakan, sekaligus menemukan bagian tubuh mobil telah dipotong dan dilas.
Sebelumnya, Tesla Model S menjadi perbincangan di media sosial Weibo karena atapnya terlepas ketika melaju di jalan raya China. Insiden itu dengan cepat mendapatkan perhatian dari warganet.
Baca Juga
Video tersebut memperlihatkan Model S sedang berada di jalur kanan. Namun, secara tiba-tiba atap mobil itu terlepas dan membubung ke udara.
Tesla dalam beberapa pekan terakhir mengalami sejumlah masalah yang cukup menyita perhatian. Sebelumnya, perusahaan juga menarik 870 unit model X yang dipasarkan di China karena berpotensi mengalami kerusakan atap hingga bisa terlepas.
Masalah itu terjadi lantaran salah satu bagian pada trim atap tidak direkatkan dengan sempurna, sehingga bisa terlepas apabila terjadi guncangan atau karena faktor masa pakai.
Otoritas pasar di China juga telah mengumumkan mobil yang mengalami kerusakan atap adalah Tesla Model X yang diproduksi 16 Maret hingga 31 Juli 2016.