Bisnis.com, JAKARTA – Inggris resmi meluncurkan stasiun pengisian daya mobil listrik berbasis baterai (BEV) pertamanya di Essex, Senin (7/12/2020). Pembangunan stasiun pengisi setrum itu di antaranya dilakukan dengan merombak Pom bensin.
Stasiun mobil listrik tersebut merupakan satu dari 100 fasilitas pengisi daya yang rencananya dibangun oleh Gridserve dan Hitachi Capital UK Plc lima tahun ke depan. Keduanya memiliki komitmen investasi US$1,35 miliar untuk meluncurkan stasiun BEV di Inggris.
Dikutip dari Bloomberg, infrastruktur pengisian ulang BEV ini mencakup 36 pengisi daya cepat yang didukung energi terbarukan. Teknologi ini tersedia secara komersial, dengan kemampuan mengisi ulang baterai 322 kilometer dalam 20 menit.
Tarif pengisian daya di stasiun ini mencapai US$0,32 kilowatt per jam. Menurut Gridserve, dengan biaya tersebut konsumen dapat mengisi daya dari 20 persen menjadi 80 persen.
CEO Gridserve Toddington Harper menuturkan bahwa perusahaan telah memperbarui pom bensin konvensional untuk menjadi stasiun pengisi daya nol emisi. Dia menilai hal itu mampu meyakini publik untuk beralih ke kendaraan listrik.
“Ini memberikan keyakinan yang dibutuhkan orang untuk beralih ke transportasi listrik mulai hari ini, sebelum menghadapi larangan pom bensin konvensional pada 2030,” ujarnya.
Baca Juga
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diketahui berencana menghentikan penggunaan pom bensin konvensional mulai tahun 2030. Ini seiring dengan ambisi pemerintah yang menargetkan 30 juta kendaraan listrik mengaspal di jalan raya pada 2040.
Sementara itu, penjualan kendaraan listrik di Inggris mengalami peningkatan pada tahun ini. Tercatat, penjualan BEV pada November 2020 naik 122 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, kendaraan hibrida meningkat sebesar 77 persen.
Sebagian besar infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik telah dibangun di China dan Eropa. Amerika Utara, meski dengan subsidi dan dukungan publik yang jauh lebih kecil tetap berada di urutan ketiga.