Bisnis.com, JAKARTA – Vespa GTV Sei Giorni II Edition resmi meluncur ke pasar Indonesia dengan harga Rp155 juta on the road DKI Jakarta.
Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia Marco Noto La Diega mengatakan skuter legendaris ini akan menghidupkan kembali kejayaan masa lalu, sekaligus memperingati balapan Sei Giorni Internazionale pada 1951 di Varese, Italia.
“Sekarang saatnya saya memperkenalkan Vespa yang istimewa, legendaris, dan epik. Vespa GTV Sei Giorni II merupakan karya legendaris, mengenang kejayaan Vespa klasik, dengan tampilan lebih modern,” ujarnya dalam dalam sesi peluncuran virtual, Selasa (10/11/2020).
Gaya Sei Giorni secara jelas mengingatkan pada vespa klasik. Karakter kuat dari motor ini hadir dalam low headlight yang menduduki mudguard depan, serta setang yang menyerupai Vespa masa itu dengan selongsong besi terbuka.
Selain itu, klaster instrumen bulat elegan ditempati speedometer analog berwarna latar putih. Fairing atas berpoles perunggu menjadi elemen istimewa yang menyelubungi instrument ini.
Menurut Marco, Vespa GTV Sei Giorni II, menunjukkan gaya legendaris nan klasik, yang dipadu dengan desain modern dan performa yang ditingkatkan.
Baca Juga
Vespa Sei Giorni terbaru mengadopsi mesin 300 HPE (High Performance Engine), sebuah evolusi terkini dari mesin 300 cc silinder tunggal 4 tak 4 katup berpendingin cairan dengan injeksi elektronik.
Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga maksimum 23,8 HP dan torsi maksimum 26 Nm. Daya ini kian menegaskan kemampuan Sei Giorni untuk dikendarai secara elegan di perkotaan, berwisata, ataupun berpetualang jarak jauh.
Port USB kini menjadi utilitas standar yang dapat diakses di dalam kompartemen perisai. Demi keselamatan ekstra, Vespa Sei Giorni telah dilengkapi dengan teknologi pencahayaan LED pada set lampu belakang dan sistem pengereman anti-lock ABS.
Marco meyakini bahwa nilai sejarah pada Vespa GTV Sei Giorni II dapat menarik kalangan pencinta Vespa di Tanah Air.
“Kami ingin setiap orang menikmati kembali kehebatan kemenangan itu dan menggagas pengalaman berkendara yang epik bagaikan para legenda di Sei Giorni di Italia,” kata Marco.