Bisnis.com, JAKARTA - Bukan lantaran pandemi atau menunggu beredarnya vaksin Covid-19 sehingga membuat Ford Motor Co F.N terpaksa menjadwal ulang rencana produksi Escape PHEV ke awal 2021. Akan tetapi, hal itu terkait dengan recall terhadap Kuga PHEV yang bermasalah pada suku cadang mesin dan baterai di wilayah Eropa.
Ford Escape, untuk varian hibrida maupun plug in hybrid (PHEV), telah diperkenalkan pada 2019 sebagai model produksi 2000. Nyatanya, model tersebut tidak akan diproduksi hingga Januari 2021.
"Kami memindahkan produksi Escape PHEV dalam skala penuh ke model 2021. Escape PHEV pertama akan dijual tahun depan," kata juru bicara perusahaan dalam pernyataan yang lansir Antara dari Reuters, Kamis (15/10/2020).
Ford Escape PHEV dipasarkan di Amerika Serikat dengan harga mulai dari US$33.040 atau sekitar Rp487,47 juta. Ford Escape menggunakan port pengisian daya Level 1/Level 2 AC. Dengan charger Level 1 100-volt, pengisian baterai hingga penuh membutuhkan waktu sekitar 10 jam hingga 11 jam.
Produsen mobil itu mengatakan setidaknya akan menarik 20.500 kendaraan Kuga PHEV di Eropa pada September dan menghentikan penjualan karena melihat potensi kekhawatiran dengan baterai bertegangan tinggi, yang dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan kebakaran.
"Karena kami berbagi komponen dengan Kuga PHEV, termasuk sel baterai, kami memindahkan produksi ke tahun depan, sementara kami bekerja sama dengan pemasok sel baterai untuk menyelesaikan masalah yang mempengaruhi Kuga PHEV di Eropa," kata juru bicara perusahaan di Eropa.
Ford, yang membuat kendaraan Escape di pabrik Louisville di Kentucky, pertama kali merencanakan produksinya musim semi lalu, tetapi ditunda hingga musim panas ini karena pandemi Covid-19 yang memaksa pembuat mobil itu untuk menutup pabrik.