Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terapkan Pajak 0 Persen, Penjualan Mobil di Malaysia Melesat

Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) melaporkan penjualan kendaraan bermotor pada Agustus meningkat 3 persen secara tahunan. Pembebasan pajak yang diberlakukan pemerintah setempat terbukti ampuh mengakselerasi penjualan.
Peluncuran SUV Proton X50 dari jalur perakitan di  Pabrik Tanjung Malim. /Proton
Peluncuran SUV Proton X50 dari jalur perakitan di Pabrik Tanjung Malim. /Proton

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) melaporkan penjualan kendaraan bermotor pada Agustus meningkat 3 persen secara tahunan. Pembebasan pajak yang diberlakukan pemerintah setempat terbukti ampuh mengakselerasi penjualan.

MAA mencatat penjualan kendaraan bermotor di Malaysia pada Agustus 2020 menjadi 52.800 unit dari 51.148 unit pada bulan yang sama tahun lalu.

Pembeli kendaraan di Malaysia tengah menikmati pembebasan pajak 100 persen untuk model rakitan lokal dan pembebasan 50 persen bagi produk yang sepenuhnya diimpor.

Pembebasan pajak penjualan kendaraan bermotor di Malaysia telah dimulai pada 15 Juni dan berlangsung hingga 31 Desember 2020.

Pembebasan pajak, potongan harga, dan permintaan yang tertunda dari konsumen berhasil mendorong kinerja penjualan otomotif Malaysia. Pada Juni, tercatat ada 44.695 unit kendaraan terjual, yang kemudian naik ke angka 55.552 unit pada Juli.

MAA menyatakan bahwa peningkatan tersebut terjadi, meski ekonomi Malaysia mengalami perlambatan. Raihan penjualan pada Juni meningkat 5 persen secara tahunan, dan 13,2 persen untuk Juli.

Sementara di Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita baru mewacanakan pembebasan pajak untuk kendaraan bermotor. Usulan itu telah disampaikan langsung ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menilai pembebasan pajak kendaraan akan membuat pasar bergerak, sehingga produksi dan industri pendukungnya secara simultan ikut bergerak.

"Kami melihat stimulus yang secara singkat dapat menggerakkan market lagi adalah dengan relaksasi dari sisi perpajakan. Stimulus ini sudah terbukti berhasil diterapkan oleh negara tetangga kita, Malaysia," ujarnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper