Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil asal China, Zhejiang Geely Holding Group telah mengembangkan sistem mobil listrik yang rencananya akan dijual kepada para pesaingnya.
Geely saat ini sedang memasuki tahap pembicaraan dengan beberapa produsen mobil untuk melisensikan teknologi yang disebut Sustainable Experience Architecture (SEA), seperti Mercedes Benz.
Teknologi buatan Geely diklaim menawarkan jarak tempuh yang lebih tinggi hingga 700 km. Kendaraan juga lebih ringan dan dapat digunakan untuk mobil dengan kursi ataupun minibus besar yang membawa belasan orang.
“Pengembangan arsitektur kendaraan listrik transformatif kami menandai lompatan maju terbesar di Geely lebih dari satu dekade,” kata Li Shufu, Ketua Geely.
Dalam prosesnya, Geely menggunakan jaringan global pusat penelitian yang dibantu oleh tim di Inggris, Jerman, Swedia, dan China. Mereka bekerja secara paralel. Langkah ini juga memotong biaya pengembangan sistems hingga 40 persen.
Semua merek Geely telah berkomitmen untuk menggunakan sistem tersebut untuk kendaraan listrik di masa depan, termasuk Daimler yang 10 persen sahamnya dimiliki Geely.
Baca Juga
Geely telah memendam ambisi global sejak membeli Volvo dari Ford pada 2010, termasuk menambahkan merek lain, seperti London LEVC, Lotus dan Proton ke dalam jajarannya.
Dengan membangun sistem tersebut, Geely bertujuan mencapai kinerja yang lebih baik daripada sekadar mengadaptasi platform mobil yang sudah ada untuk kendaraan listrik.
Peluncuran platform ini juga memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan model kendaraan listrik secara lebih efisien, dengan pasar yang berbeda di masa depan.