Bisnis.com, JAKARTA - Rolls Royce mulai menikmati pemulihan penjualan mobil mewahnya berkat geliat permintaan di pasar Asia.
Kepala eksekutif Rolls-Royce Torsten Muller-Otvos mengatakan permintaan untuk mobil mewah atau premium perusahaannya mulai kembali pulih. Hal ini dibantu oleh penjualan di Asia.
Dilansir Reuters, Minggu (6/4/2020), dia optimistis tentang prospek tahun depan, setelah pandemi virus corona menghantam kepercayaan konsumen dan memaksa perusahaan menutup dealer.
Torsten Muller-Otvos mengatakan, permintaan itu berarti Rolls-Royce adalah perusahaan mobil pertama yang melanjutkan produksi mobil di Inggris pada 4 Mei.
"Kami melihat bisnis yang sangat sukses sekarang datang kembali dari Asia, juga Eropa kembali ke jalurnya, Amerika baru saja memberikan hasil Juli dan Agustus yang luar biasa," kata bos Rolls-Royce Motor yang juga dimiliki BMW itu.
"Saya cukup optimistis melihat 2021, terutama dengan dukungan order bank yang sangat kuat yang sudah kami miliki dalam pembukuan kami," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga
Muller-Otvos mengatakan perusahaannya tidak memiliki rencana untuk memindahkan produksinya dari Inggris karena Brexit.
“Kami berkomitmen untuk Inggris. Saya bahkan menyebut kami sebagai bagian dari permata mahkota industri Inggris,” kata dia. "Karena alasan itu, Rolls-Royce adalah milik Inggris."