Bisnis.com, JAKARTA — Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dalam laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2020 menyebutkan bahwa Xpander Hybrid akan dipasarkan di pasar Asia Tenggara pada 2023.
Presdir PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura saat dimintai konfirmasinya belum bisa memberi informasi lengkap mengenai kabar tersebut. Namun, katanya, peluncuran Xpander Hybrid tidak memiliki keterkaitan dengan aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi.
“Ini akan menjadi kendaraan hybrid electric vehicle [HEV] yang dikembangkan oleh MMC sendiri,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (30/7/2020).
MMC menyatakan bahwa nantinya perusahaan akan memperkuat jajaran model ramah lingkungan seperti plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan electric vehicle (EV) dengan meluncurkan model baru pada tahun fiskal 2022.
Perusahaan juga akan tetap merilis model-model baru di segmen SUV, truk pikap, dan MPV mulai tahun fiskal 2022 dan seterusnya.
Pada saat yang sama, MMC menyatakan bahwa perusahaan bakal fokus menggarap pertumbuhan profit di wilayah dan produk yang memiliki kekuatan pasar, salah satunya kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga
MMC berencana memusatkan sumber daya manajemennya dan meningkatkan pangsa pasar di Asean menjadi lebih dari 11 persen. Langkah itu merupakan salah satu strategi bisnis Mitsubishi untuk jangka 3 tahun.
Saham MMC pada perdagangan Selasa (29/7/2020) diketahui turun 13 persen. Penurunan itu membawa harga saham Mitsubishi berada pada level terendahnya sejak pertama kali melakukan aksi penawaran umum perdana (IPO) pada 1988.
Penurunan saham disebabkan oleh merosotnya penjualan di kawasan Asia Tenggara yang turun hingga 70 persen. Kawasan yang selama ini menyumbang porsi hingga 25 persen penjualan global, pada kuartal II/2020 hanya mampu menyumbang 17 persen.