Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, Pekerja Bajaj Auto di India Tuntut Penutupan Pabrik

Serikat pekerja dari Bajaj Auto di India menuntut penutupan sementara salah satu pabrik milik Bajaj Auto setelah 250 karyawan dinyatakan terkena virus corona.
Bajaj RE, sekarang dikenal sebagai Bajaj Intracity. /Bajaj Auto.
Bajaj RE, sekarang dikenal sebagai Bajaj Intracity. /Bajaj Auto.

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat pekerja dari Bajaj Auto di India menuntut penutupan sementara salah satu pabrik milik Bajaj Auto setelah 250 karyawan dinyatakan terkena virus corona.

Pada Maret, India sudah menutup total negaranya untuk memberantas penyebaran virus corona yang semakin memburuk. India kemudian melonggarkan kembali pembatasan tersebut meski penularan virus itu semakin melonjak.

Pabrik Bajaj Auto yang terkena dampak ini terletak di bagian barat Maharashtra, negara bagian dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Perusahaan mengatakan hal itu dalam sepucuk surat kepada karyawan pada minggu ini, bahwa mereka yang tidak datang kerja tidak akan dibayar.

"Orang-orang takut datang kerja. Beberapa masih datang tetapi ada yang mengambil jatah cuti mereka," kata Presiden Serikat Pekerja Bajaj, Thengade Bajirao dikutip dari Reuters, Senin (6/7/2020).

Perusahaan mengatakan pada 26 Juni yang lalu, terdapat sekitar 140 dari total 8.000 staf di pabrik itu telah tertular virus dan dua dinyatakan meninggal dunia akibat virus itu.

Dikatakan oleh perusahaan, bahwa pekerjaan di sana tidak akan dihentikan karena perusahaan ingin belajar untuk hidup berdampingan dengan virus.

Seorang pejabat di distrik Aurangabad, yang mengawasi daerah Waluj di mana pabrik itu berada, mengatakan jumlah kasus sekarang telah meningkat menjadi lebih dari 250 yang semula hanya 140.

Kendati demikian, Bajaj Auto masih enggan berkomentar lebih mengenai penyebaran kasus virus corona di lingkungan kerjanya di India.

Pada Sabtu, India melaporkan bahwa jumlah infeksi lebih dari 22.000 kasus setiap hari, menjadikan total nasional lebih dari 640.000 kasus.

"Kami meminta perusahaan untuk menutup sementara pabrik selama 10-15 hari untuk memutus siklus tetapi mereka mengatakan tidak ada gunanya karena orang akan terus berkumpul untuk acara sosial di luar pekerjaan," kata Bajirao dari serikat Bajaj.

"Untuk setiap karyawan yang dites positif, empat yang bekerja di dekat mereka harus dikarantina, sehingga mempengaruhi produktivitas," katanya.

Dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 3,3 juta sepeda motor dan kendaraan lain, pabrik Waluj menyumbang lebih dari 50 persen volume produksi Bajaj di India.

"Jika seorang karyawan tetap absen di kantor atau pabrik karena alasan apa pun meskipun diminta oleh perusahaan maka gajinya akan dikurangi 100 persen selama periode tersebut," kata Bajaj dalam suratnya kepada karyawan.

Para pekerja dan pemimpin serikat pekerja mengatakan, Bajaj telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan jarak sosial di lantai pabrik dan di kafetarianya, selain mengatur tempat duduk terpisah di bus-busnya dan menyediakan masker dan sanitizer untuk staf.

Kendati demikian, hal itu masih dirasa kurang cukup untuk pencegahan penularan virus corona di lingkungan kerja.

"Di jalur perakitan, banyak orang menyentuh mesin yang sama. Kami memakai sarung tangan tetapi masih terserang virus,” kata seorang pekerja yang berada di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper