Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya di Indonesia, Tren Bersepeda Juga Mewabah di Eropa

Tidak hanya di Indonesia, tren bersepeda juga menyebar di Eropa. Pandemi Covid-19 telah meningkatkan popularitas kereta angin di Benua Biru.
Federasi Pengendara Sepeda Eropa menyatakan bahwa 32 kota terbesar di Uni Eropa telah mengajukan perbaikan fasilitas bersepeda. Belgia, Denmark, dan Belanda bahkan telah merintis jalur cepat yang dirancang untuk pengendara sepeda. /BOSCH
Federasi Pengendara Sepeda Eropa menyatakan bahwa 32 kota terbesar di Uni Eropa telah mengajukan perbaikan fasilitas bersepeda. Belgia, Denmark, dan Belanda bahkan telah merintis jalur cepat yang dirancang untuk pengendara sepeda. /BOSCH

Bisnis.com, JAKARTA – Tidak hanya di Indonesia, tren bersepeda juga menyebar di Eropa. Pandemi Covid-19 telah meningkatkan popularitas kereta angin di Benua Biru.

Bahkan sebelum pandemi, sepeda telah menikmati peningkatan permintaan dari konsumen yang sadar lingkungan. Namun, risiko penularan virus corona melalui penggunaan bus dan kereta semakin meningkatkan daya tarik sepeda.

Peningkatan itu terjadi ketika negara-negara di Eropa menerapkan kebijakan penguncian wilayah. Stephanie Krone, ahli lalu lintas di asosiasi sepeda Jerman ADFC, mengatakan warga “Der Panzer” menghabiskan dua kali lebih banyak waktu bersepeda dari sebelumnya.

“Toko sepeda saat ini melihat ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi untuk melanjutkannya, pemerintah kota harus meningkatkan infrastruktur untuk mengakomodasi semua pendatang baru,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg pada Minggu (5/7/2020).

Jerman sejauh ini merupakan pasar sepeda terbesar di Eropa, dengan 1,36 juta sepeda listrik terjual pada 2019. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dari jumlah penjualan pada tiga tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, 3,6 juta mobil terjual di negara itu tahun lalu, dan pasar anjlok 35% pada paruh pertama 2020.

Federasi Pengendara Sepeda Eropa menyatakan bahwa 32 kota terbesar di Uni Eropa telah mengajukan perbaikan fasilitas bersepeda. Belgia, Denmark, dan Belanda bahkan telah merintis jalur cepat yang dirancang untuk pengendara sepeda.

Selain itu, banyak pula rencana yang datang dengan mengorbankan jalur lalu lintas mobil. Roma, misalnya, kebanyakan hanya mengecat jalur sepeda. Adapun, Berlin dan Paris mendirikan jalur pop-up sepeda di tengah pandemi.

Di Indonesia, berdasarkan survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) penggunaan sepeda meningkat hingga 10 kali lipat atau meningkat 1.000% saat PSBB Jakarta, dibandingkan dengan pada Oktober 2019.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan bersepeda dinilai lebih aman dan dapat meningkatkan imun terhadap tubuh pada masa pandemi.

Di sisi lain, keuntungan industri sepeda merupakan wujud rasa sakit dari para produsen mobil. Menurut survei Internetstores, penjual ritel sepeda daring, konsumen melihat sepeda listrik sebagai pengganti yang cocok untuk penggunaan mobil.


Sebanyak 28% konsumen juga melihat e-sepeda dalam posisi yang siap menggantikan mobil sebagai alat transportasi dalam kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper