Bisnis.com, JAKARTA - Seperti halnya Proton, Perodua menikmati rebound pasar mobil Malaysia berkat insentif pajak penjualan. Pada Juni 2020, Perodua mencatatkan penjualan 21.250 unit, tiga kali dari capaian bulan sebelumnya dan angka terbaik sepanjang tahun ini.
Dato Zainal Abidin Ahmad, Presiden dan Chief Executive Officer Perodua, mengatakan langkah pembebasan pajak penjualan pemerintah memiliki banyak manfaat. Pembeli dapat menikmati pengurangan harga kendaraan, dalam kasus Perodua, 3% -6% lebih murah dari harga akhir 2020.
Pemerintah Malaysia mengumumkan pembebasan pajak penjualan pada 5 Juni 2020 untuk meningkatkan penjualan mobil di tengah pandemi Covid-19.
"Peningkatan volume yang cukup besar yang kami miliki sebagai akibat dari itu memungkinkan kami untuk membantu ekosistem pemasok dan dealer pada saat dibutuhkan, kami membeli komponen lokal senilai hampir RM500 juta pada Juni saja," ujarnya dalam keterangan pers yang dikutip Sabtu (4/7/2020).
Dato Zainal mengatakan operasi Perodua sekarang dalam kapasitas penuh dan lembur maksimum. Dia mengatakan pihaknya bekerja sangat keras untuk memastikan pelanggan menerima mobil mereka secepat mungkin tanpa kompromi pada keselamatan dan kualitas.
Perodua berhasil menjual 8.601 mobil pada Maret sebelum Gerakan Kontrol Pesanan (MCO) mulai berlaku pada hari ke-18, menghentikan operasi produsen mobil nasional selama dua bulan. Perodua secara resmi memulai kembali secara nasional pada 19 Mei, berhasil menjual 7.886 mobil sebelum akhir bulan.
Baca Juga
"Kami juga telah memperpanjang jam operasi pusat layanan terpilih dan hub Body & Paint (B&P) secara nasional. Pelanggan yang ingin memperbaiki kendaraan mereka diundang untuk mendapatkan janji temu dengan pusat layanan pilihan mereka," kata Dato 'Zainal.
Total penjualan year-to-date (YTD) saat ini mencapai 74.000 unit.
Dia mengaku bersyukur dapat bangkit kembali hanya dalam waktu kurang dari dua bulan sejak memulai kembali operasi secara nasional. Dia berharap momentum ini akan berlanjut dan membantu industri tumbuh.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami kepada pemerintah, sebagai produsen mobil terbesar di Malaysia berdasarkan volume, untuk membantu industri dan ekosistem di mana pun kami bisa, termasuk mempertahankan pekerjaan, sehingga kita semua dapat melewati masa sulit ini," tambahnya.