Bisnis.com, JAKARTA - Renault Trucks mendaur ulang truk dalam skala lebih besar mulai Juli 2020, menyusul kerja sama dengan Indra Automobile Recycling.
Renault Trucks yang berbasis di Saint-Priest, Prancis, ini meningkatkan transisinya ke ekonomi sirkular dan mengembangkan jaringan dengan Indra untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali suku cadang truk.
Kedua mitra sedang melakukan studi pendahuluan 1 tahun, yang kesimpulannya akan disampaikan pada musim gugur (September-Desember 2020).
Presiden Renault Trucks, Bruno Blin dan Loïc Bey-Rozet, Direktur Eksekutif Indra Automobile Recycling, menandatangani letter of intent pada Jumat (2/7/2020), yang menetapkan ketentuan kolaborasi antara produsen truk dan spesialis daur ulang otomotif untuk penciptaan jaringan untuk daur ulang, penggunaan kembali, dan pemulihan suku cadang truk.
Kedua mitra sedang menyelesaikan studi satu tahun, dilakukan dengan dukungan keuangan dari ADEME dan bantuan CIDER Engineering, mitra Indra yang berspesialisasi dalam membongkar alat berat.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dan kriteria yang diperlukan untuk membangun jenis jaringan yang berorientasi komersial ini.
Baca Juga
Analisis terperinci tentang pasar, skema distribusi, dan metode pembongkaran truk akan memungkinkan produsen dan spesialis daur ulang kendaraan untuk membuat kesimpulan positif, yang kemudian akan diserahkan ke ADEME pada Oktober 2020.
Mulai Juli 2020, Renault Trucks dan Indra Automobile Recycling akan mulai mendaur ulang truk dalam skala yang lebih besar. Lima pusat Daur Ulang Automobile Indra akan membawa 15 kendaraan Renault Trucks untuk dibongkar musim panas ini.
Setelah pembersihan dan referensi, suku cadang akan ditawarkan kepada pelanggan melalui jaringan dealer dan dealer Renault Trucks. Bahan yang tersisa dari pembongkaran akan didaur ulang. Antara sekarang dan akhir tahun, sekitar seratus truk akan dibongkar di pusat daur ulang Indra Automobile dan di dealer dan cabang Renault Trucks, kemudian didaur ulang.
Renault Trucks, yang merupakan bagian dari Volvo Group, masuk ke pasar Indonesia pada pertengahan 2019, dengan menghadirkan K Range, truk berat yang mengincar pasar pertambangan, pengangkutan kayu dan migas. K Range tersedia dalam beberapa varian dengan harga mulai dari kisaran Rp1,8 miliar.
Di Indonesia, Renault Trucks menggedeng PT Indo Traktor Utama, anak perusahaan Indomobil Group. Indomobil Group juga membawahi bisnis truk Volvo di Tanah Air.