Bisnis.com, JAKARTA—Renault Trucks kembali masuk ke pasar Tanah Air dengan menghadirkan K Range, truk berat yang mengincar pasar pertambangan, pengangkutan kayu dan migas. K Range tersedia dalam beberapa varian dengan harga mulai dari kisaran Rp1,8 miliar.
Cyrill Barille, Vice President Renault Trucks International, mengatakan bahwa Renault Truck merupakan bagian dari Volvo Group. Di Indonesia, Renault Truck selaku prinsipal telah memiliki gudang penyimpangan (warehouse) di Balikpapan untuk menjamin ketersediaan suku cadang.
“Kami mengincar sektor pertambangan dan logging di Indonesia. Kami punya produk yang sudah teruji di beberapa lokasi pertambangan di Afrika dan dukungan ketersediaan suku cadang dan layanan purnajual,” ujarnya di sela-sela peluncuran Renault K Range di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Di Indonesia, Renault Trucks menggedeng PT Indo Traktor Utama, anak perusahaan Indomobil Group. Indomobil Group juga membawahi bisnis truk Volvo di Tanah Air.
Presiden Direktur PT Indo Traktor Utama Bambang Prijono mengatakan, pasar truk berat bergerak sangat fluktuatif pada kisaran 2.000 unit hingga 2.500 unit per tahun. Tahun ini, Renault Trucks berambisi meraih 10% dari total pasar truk berat nasional.
“Target kami 10 %, dari tahun lalu 2.500 unit, terus tahun ini 2.000-an unit. Tahun depan mungkin stagnan di 2.000 atau turun sedikit tergantung harga batu bara,” paparnya.
Bambang mengklaim, K Range dapat menggunakan biodiesel 20% dan 30% (B20 dan B30). Perusahaan telah melakukan uji coba di Prancis dan dengan memodifikasi beberapa bagian mesin dan memasang water separator, mesin K Range tetap bekerja optimal.
Adapun, K Range yang dipasarkan didatangkan secara utuh dari Prancis. Saat ini K Range tersedia dalam tiga varian yakni 6x4, 8x4 dan 6x6. K Range diklaim memiki tenaga dan daya angkut terbesar di kelasnya.
Dia tidak menampik jika pasar Renault Trucks akan sedikit beririsan dengan Volvo Trucks. Konsumen nantinya yang akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Untuk layanan purnajual, Bambang menjelaskan, Indo Traktor Utama saat ini memiliki 17 jaringan pendukung yang mayoritas berada di lokasi pertambangan atau fleet konsumen. Perusahan akan terus menambah jaringan pendukung sejalan dengan pertumbuhan konsumen Renault Trucks.
“Kami minimal 15 unit kami langsung ikat dengan kontrak kami servis. Kalau hanya sedikit kami dukung melalui cabang terdekat,”tambahnya.