Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan di daftar merek mobil terlaris Indonesia acap kali menempatkan Toyota sebagai pemimpin dan Daihatsu dengan setia membuntuti di posisi kedua.
Menanggapi persaingan di daftar merek terlaris itu, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan Daihatsu tidak mungkin mampu menjadi nomor satu karena selisih pangsa pasar antarkeduanya terpaut jauh.
"Kenyataannya Daihatsu tidak mungkin mendapatkan posisi ke satu karena selisihnya jauh sekali. Toyota market 30%, Daihatsu hanya 18%. Jadi sampai kapan pun realitas ini akan kami terima," ujarnya dalam konferensi pers daring, pekan lalu.
Amel menambahkan, kolaborasi antara Daihatsu dan Toyota diyakini mampu mendiversifikasi pasar meski produk yang dihasilkan terbilang mirip. Dia pun meyakini kolaborasi keduanya mampu memaksimalkan kinerja penjualan kedua merek.
"Daihatsu dan Toyota bukan musuh, kami harus maksimalkan semua performance agar bisa melayani konsumen dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Marketing and CR Divisian Head Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, menyatakan penyebab Daihatsu tidak dapat menyaingi Toyota karena jajaran model yang ditawarkan berselisih jauh.
Baca Juga
"Dari segi produk, Daihatsu secara lini produk hanya delapan, sementara Toyota 20 lebih. Artinya dua sampai tiga kali lipatnya," ungkap Hendrayadi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari sampai dengan Mei 2020, Toyota unggul sebagai merek terlaris dengan total penjualan ritel mencapai 81.769 unit dan menguasai 31,4% pasar otomotif nasional.
Di posisi kedua dihuni oleh Daihatsu yang mencatatakan penjualan dealer ke konsumen sebanyak 48.019 unit, dengan pangsa pasar 18,4%. Adapun Honda menempati peringkat ketiga dengan capaian penjualan 38.324 unit dan pangsa pasar sebesar 14,7%.
Gaikindo mencatat, total volume penjualan ritel nasional pada lima bulan pertama 2020 membukukan 260.716 unit, turun 40% dibandingkan periode tahun lalu yang mencatatkan 434.466 unit.
Sementara itu, volume penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesale nasional membukukan 248.310 unit. Jumlah tersebut menurun 41,22% secara tahunan.