Bisnis.com, JAKARTA – Tokopedia dan Kementerian Perindustrian berkolaborasi meluncurkan kampanye #GerakanOtomotifNasional yang merupakan bentuk kerja sama inovasi di sektor otomotif dengan memanfaatkan sarana penjualan daring.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kampanye tersebut bertujuan mengajak masyarakat untuk mendukung industri kecil menengah (IKM) lokal di sektor otomotif. Selain itu, agar IKM terus mengembangkan usahanya secara daring di tengah pandemi Covid-19.
“Inisiatif tersebut juga sejalan dengan fokus pemerintah untuk membangkitkan kembali semangat pelaku IKM dalam menghasilkan produk otomotif lokal berdaya saing demi memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/6/2020).
Agus menegaskan bahwa adaptasi dan inovasi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa, serta mempersiapkan kebangkitan industri nasional dalam menggerakkan roda perekonomian pada era normal baru.
Melalui program yang berlangsung selama 22 - 29 Juni 2020 ini, masyarakat dapat menemukan berbagai kurasi produk otomotif, inspirasi kisah pegiat usaha lokal otomotif binaan, serta informasi lebih lanjut terkait kampanye melalui halaman khusus di Tokopedia.
Program tersebut diharapkan mampu mendorong pengusaha lokal otomotif untuk terus memasarkan produk dan memastikan usahanya tetap berjalan. Di sisi lain, mampu mendongkrak penjualan industri otomotif yang mengalami penurunan kinerja hingga 40% selama pandemi.
Baca Juga
CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, mengungkapkan bahwa kampanye ini merupakan salah satu komitmen Tokopedia dalam memastikan pelaku industri otomotif lokal, dapat terus menjalankan bisnisnya secara online.
Menurutnya, pegiat usaha yang memiliki kanal pemasaran daring dinilai lebih tangguh, khususnya dalam menghadapi situasi pandemi virus corona saat ini.
Menurut data Tokopedia, terdapat 94% penjual berskala ultra mikro dari total 8,3 juta penjual di Tokopedia. Jumlah itu meningkat dibandingkan Januari yang mencatatakan 7,2 penjual. Artinya, ada lebih dari 1,1 juta masyarakat yang baru memulai bisnis daring pada masa pandemi.
