Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif Diyakini Pulih Secara Bertahap

Industri otomotif nasional diprediksi kembali berakselerasi setelah pada April dan Mei 2020 mengalami hibernasi.
Dealer Mitsubishi Nusantara Berlian Motor di Cikokol. /MMKSI
Dealer Mitsubishi Nusantara Berlian Motor di Cikokol. /MMKSI

Bisnis.com, JAKARTA - Industri otomotif nasional diprediksi kembali berakselerasi setelah pada April dan Mei 2020 mengalami hibernasi.

Bob Azam, Direktur Administrasi Perusahaan dan Urusan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan industri otomotif nasional diyakini pulih secara bertahap pada Juni 2020.

"Pasti ada recovery, mungkin sampai dengan 30% dibandingkan capaian Juni tahun lalu," ujar Bob kepada Bisnis, pekan lalu.

Menurut Bob, proyeksi pemulihan tersebut juga mencakup perkiraan bahwa perusahaan pembiayaan (leasing) masih mengetatkan penyaluran kredit kepada konsumen.

Di sisi lain, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) telah menyatakan kembali mengucurkan kredit pada Juni 2020, setelah sebelumnya berhenti memberikan pembiayaan pada April dan Mei.

Namun, persyaratan pembiayaan dipastikan semakin ketat. Semisal, dengan menetapkan ketentuan batas uang muka atau down payment yang lebih besar dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi.

"Otomotif dalam negeri harus dibantu oleh perusahaan pembiayaan, jika tidak akan susah siuman," tutur Bob.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, menyatakan sampai dengan Mei 2020, pasar otomotif terus mengalami pelemahan. Rendahnya daya beli masyarakat dan meluasnya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi faktor utama.

"Penjualan mobil itu tergantung daya beli. Jika ekonomi bertumbuh, daya beli meningkat. Dengan demikian,  penjualan mobil bisa naik," tuturnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke dealer atau wholesale nasional pada Mei 2020 merosot 95,77% secara tahunan, dari 84.109 unit menjadi 3.551 unit.

Sementara itu, kinerja penjualan ritel turun 82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

WAKTU LAMA

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai pembelian mobil baru setelah masa pandemi virus corona atau Covid-19 diprediksi membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali pulih. Tekanan daya beli masyarakat yang masih rendah dinilai memengaruhi waktu pemulihan penjualan mobil baru.

"Selain itu belum semua masyarakat memutuskan untuk keluar rumah. Budaya kerja work from home akan mengubah persepsi terkait kerja di luar ruangan, termasuk pemakaian kendaraan pribadi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (15/6/2020).

Bhima menuturkan bahwa upaya pemerintah untuk memasuki fase adaptasi kebiasaan baru atau new normal saat risiko pandemi masih tinggi secara nasional akan memperlambat pemulihan ekonomi.

"Khawatir kurva recovery-nya W karena ada ancaman gelombang kedua virus. Jadi, tahun ini perkiraan ekonomi akan negatif," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper