Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Berpeluang Pasok Komponen Otomotif ke Korsel

Indonesia dinilai berpeluang menjadi sumber rantai pasok kendaraan bermotor ke Korea Selatan, setelah Negeri Ginseng tersebut berencana mengurangi ketergantungan pasokan dari China.
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. Rantai pasok Hyundai bersama afiliasinya Kia Motors menguasai pasar otomotif di Korea Selatan. /REUTERS
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. Rantai pasok Hyundai bersama afiliasinya Kia Motors menguasai pasar otomotif di Korea Selatan. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai berpeluang menjadi sumber rantai pasok kendaraan bermotor ke Korea Selatan, setelah Negeri Ginseng tersebut berencana mengurangi ketergantungan pasokan dari China.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, menyatakan ketergantungan Korea Selatan terhadap rantai pasokan dari China sangat menyulitkan. Oleh karena itu, Korea Selatan perlu segera melakukan normalisasi rantai pasokan.

“Sebagai contoh, pemberhentian pabrik-pabrik di Korea Selatan selama 2-3 pekan pada Februari lalu terjadi hanya karena masalah harness cable yang mereka 70 persen impor dari Wuhan,” tuturnya dalam diskusi Industry Roundtable secara daring, pekan lalu.

Menurutnya, dalam konteks hubungan Indonesia-Korea Selatan di sektor otomotif, wacana mengenai relokasi rantai pasok Korea Selatan dari China dapat menjadi peluang bagi Indonesia.

Umar Hadi mengatakan rantai pasok untuk Hyundai bersama afiliasinya Kia Motors, yang kini menguasai pasar otomotif di Korea Selatan, dipegang oleh kelompok UKM. Oleh karena itu, Umar telah berkomunikasi dengan asosiasi untuk membangun rantai pasokan di Indonesia.

“Saya mencoba mengajak UKM Korea Selatan yang tergabung dalam asosiasi produsen komponen kendaran bermotor untuk melihat peluang dalam membangun supply chain di Indonesia. Jadi ini ada kesempatan,” tuturnya.

Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel Sung Yun-mo, sebelumnya mengatakan penutupan aktivitas perekonomian yang dilakukan pertama kali oleh China dapat mendorong bisnis di Korea Selatan untuk mengevaluasi kembali ketergantungan pasokan dari China.

"Rantai nilai global yang telah terbentuk seputar efisiensi dan biaya sekarang akan membentuk kembali di sekitar ketahanan dan keandalan," kata Sung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper