Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona alias Covid-19 berpotensi mengancam pengembangan mobil swakemudi atau otonom.
Andreas Renschler selaku Kepala Eksekutif Traton AG--perusahaan divisi truk Volkswagen, mengatakan bahwa selama pandemi, pabrikan terpaksa menghemat pengeluaran. Bahkan tidak jarang juga harus merevisi target keuntungan demi bertahan selama pandemi.
Kondisi tersebut dikatakannya akan menggangu persiapan investasi perusahaan, salah satunya adalah pengembangan mobil otonom yang memakan dana besar.
"Jika investasi ditunda, maka itu akan mempengaruhi [pengembangan mobil] otonom," kata Andreas Renschler kepada surat kabar Jerman Der Spiegel dilansir Reuters, Sabtu (2/5).
Kendati demikian, Andreas tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana kondisi keuangan perusahaannya yang berhemat selama pandemi. Volkswagen, induk perusahaan Traton, telah memulai operasional pabrik di Wolfsburg pekan ini, untuk merakit VW Golf.
Traton telah memajukan pengembangan mengemudi otonom, yang mana truk Scania dan MAN tanpa pengemudi sudah digunakan sebagai tipper di pertambangan dan sebagai kendaraan dinas di jalan raya. Solusi peleton juga hampir siap untuk digunakan.
Pada 2018, Traton telah mewujudkan penelitian kendaraan otonom yang bergerak secara gandengan alias peleton
Merek-merek Grup Traton sudah menguji mengemudi otomatis dalam kondisi nyata, yang mana MAN dan DB Schenker memperkenalkan uji peleton di jalan raya A9 antara Munich dan Nuremberg dalam kemitraan dengan Fresenius University of Applied Sciences.
Pada 2019, sebagai bagian dari proyek penelitian aFAS, MAN berhasil mengembangkan teknologi yang memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan membuka jalan bagi masa depan mobilitas mobil otonom.