Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan ritel Harley Davidson Inc. di seluruh dunia turun signifikan akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19). Penurunan laba yang tidak terhindarkan membuat perusahaan segera menentukan langkah pemulihan.
Mengutip data penjualan Harley Davidson, perusahaan menjual 40.439 unit sepeda motor di seluruh dunia pada kuartal pertama 2020 atau turun 17,7% dibandingkan penjualan pada periode tahun lalu yang membukukan 49.151 unit.
Penjualan terlemah Harley Davidson terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) dengan penurunan sebesar 28,4%, dari 10.797 unit menjadi 7.730 unit. Adapun, penurunan penjualan di Asia Pasifik menjadi yang terkecil, yakni 5,3%.
Dengan capaian negatif itu, Harley Davidson mencatatkan laba bersih US$69,7 juta dengan pendapatan konsolidasi US$1,30 miliar. Sementara tahun lalu, perusahaan meraup laba bersih US$127,9 juta pada pendapatan konsolidasi US$1,38 miliar
Jochen Zeitz, CEO Harley Davidson, mengatakan pandemi virus corona telah mengubah lingkungan bisnis perusahaan, sehingga penting bagi mereka untuk merespons situasi dengan cepat dan akurat.
"Krisis telah memberikan kami kesempatan untuk mengevaluasi kembali setiap aspek bisnis dan rencana strategis. Kami telah menetapkan perlu adanya perubahan signifikan terhadap perusahaan," tuturnya dikutip dari laman resmi Harley Davidson, Rabu (29/4/2020).
Harley Davidson Inc. memutuskan untuk mengurangi pengeluaran modal, salah satunya dengan memangkas gaji karyawan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemulihan kondisi finansial perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga mengurangi pengeluaran di setiap bagian organisasi, termasuk pembekuan perekrutan dan penghapusan kenaikan pangkat bagi karyawan pada tahun ini.
Di sisi lain, Harley Davidson akan menangguhkan pembelian kembali diskresioner. Dewan Direksi juga telah menyetujui dividen tunai sebesar US$0,02 per saham untuk kuartal dua 2020, turun dari dividen kuartal pertama, yakni US$0,38 per saham.
Dividen kuartal kedua akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 12 Juni 2020, sementara catatan saham biasa perusahaan pada 22 Mei.
"Upaya ini akan membuka jalan rencana strategis baru yang menggabungkan beberapa produk dan inisiatif utama dari rencana sekarang, tetapi berfokus pada peningkatan profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang," ujar Zeitz.
Langkah pemulihan lainnya, Harley Davidson siap melanjutkan produksi rantai pasokan dan menjamin keselamatan pekerja sesuai protokol keselamatan.