Bisnis.com, JAKARTA - Nissan Motor Co pada Selasa (21/4/2020) mengumumkan rencana penutupan kantor pusat globalnya di Jepang selama 16 hari hingga awal Mei untuk menahan penyebaran virus corona, meskipun pemerintah telah mengizinkan menjaga tempat kerja tetap terbuka agar ekonomi berjalan.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengizinkan pabrik-pabrik untuk tetap beroperasi di bawah keadaan darurat yang diumumkan bulan ini dan diperluas minggu lalu, tetapi Nissan dan para pesaingnya sudah menangguhkan produksi di banyak pabrik mereka karena anjloknya permintaan global.
Nissan adalah perusahaan Jepang terbaru yang menutup kantor pusat globalnya untuk mengurangi jumlah staf yang bepergian, karena infeksi Covid-19 di negara itu meningkat menjadi sekitar 11.000 orang pekan ini.
Nissan mengatakan bahwa 15.000 karyawan di kantor pusatnya di Yokohama dan pusat R&D utama di Atsugi, Prefektur Kanagawa, akan diminta untuk mengambil cuti selama 16 hari mulai Senin depan melalui liburan Pekan Emas Jepang yang dimulai pada 4 Mei.
Kantor pusat akan ditutup bagi semua karyawan kecuali pekerja penting, kata juru bicara Nissan. Mereka yang terkena dampak akan menerima gaji penuh mereka selama periode tersebut.
Seperti banyak pesaing globalnya, Nissan juga telah menutup sebagian besar fasilitas produksi globalnya sesuai dengan arahan “bekerja dari rumah” untuk menahan penyebaran virus.
Baca Juga
Nissan menghentikan produksi di pabrik kendaraan Tochigi, yang memproduksi sedan Skyline dan model Infiniti, untuk sebagian besar bulan ini, dan berencana untuk menutupnya hampir sepanjang Mei.
Pabriknya di Kyushu, Jepang selatan, akan beroperasi hanya shift siang hari selama April dan Mei dan sepenuhnya ditutup selama 4 hari selama periode itu.
Saingan Nissan yang lebih besar, Toyota Motor Corp memperkirakan akan memangkas produksi domestik sekitar 40% karena secara signifikan mengurangi produksi di pabrik Jepang mulai bulan sebelumnya.
Honda Motor Co juga akan menghentikan produksi di beberapa pabrik domestik dalam pekan ke depan, seiring dengan gangguan dalam rantai pasokan globalnya.
Sebagian besar produsen mobil bersiap-siap untuk hit besar keuangan dari virus, karena kuncian di Amerika Serikat dan Eropa telah membuat calon pembeli urung ke dealer. Nissan, yang penjualan dan laba Nissan merosot bahkan sebelum wabah, terpaksa membatalkan rencana ekspansi agresif yang digencarkan oleh pemimpin terguling Carlos Ghosn.
Nissan akan mengumumkan rencana pemulihan baru bulan depan.