Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor masih berhati-hati dalam menyikapi surat edaran Kementerian Perindustrian yang mengizinkan produksi otomotif tetap beroperasi selama pandemi virus corona (COVID-19).
Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan perusahaan terus memonitor permintaan di pasar untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi ke depannya.
"Pada dasarnya kami akan memantau kondisi setiap hari dan meninjau semua opsi berdasarkan perkembangan terakhir," kata Billy saat dihubungi Bisnis, Selasa (8/4/2020).
HPM berencana menghentikan produksinya untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran virus corona. Perusahaan akan menutup pabrikannya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, selama dua pekan, dimulai pada 13 April 2020.
Pabrikan Honda yang memproduksi model Honda Brio, Mobilio, BR-V, HR-V, CR-V, dan Honda Jazz ini berkapasitas produksi 200.000 unit per tahun.
Billy menyatakan penyetopan sementara operasional pabrik diperkirakan berimbas kepada sekitar 7.000 unit mobil yang diproduksi untuk pasar domestik. Akan tetapi, dia memastikan pasokan pasar ekpsor tak terganggu.
Baca Juga
Menurutnya, menjaga level stok dan pasokan untuk konsumen sangat penting di tengah kelesuan pasar agar tetap seimbang dengan permintaan.
Alhasil, lesunya pasar otomotif ikut terlihat dari kinerja penjualan HPM yang mengalami penurunan. Sepanjang Maret 2020, Honda menjual 10.657 unit atau turun 29,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.