Bisnis.com, JAKARTA - Malaise atau lesunya pasar otomotif nasional pada Maret tahun ini diprediksi berlanjut ke bulan April karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh virus corona (COVID-19).
Terbatasnya aktivitas publik yang dipicu pandemi corona di Indonesia setidaknya membuat kinerja penjualan ritel dari PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Honda Prospect Motor (HPM) melambat.
Pada Maret 2020, TAM mengalami perlambatan 37,9 persen, sementara Honda menurun 29,7 persen secara tahunan. Perincianya, Toyota membukukan penjualan 17.743 unit, sedangkan Honda sebanyak 10.657 unit sepanjang Maret.
Direktur Marketing TAM, Anton Jimmy Suwandi, mengatakan penurunan kinerja penjualan akibat kelesuan pasar otomotif akan berlanjut ke April.
"Prediksi kami karena impak virus corona, penjualan pada April akan kembali mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian Maret," ujar Anton saat dihubungi Bisnis, Senin (6/4/2020), di Jakarta.
Kendati demikian, Anton belum dapat menyebutkan besaran penurunan yang akan terjadi pada April karena perusahaan perlu memperhitungkannya lebih lanjut.
Sementara dampak dari virus corona di Tanah Air telah memaksa HPM dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menangguhkan sementara kegiatan produksinya. Keduanya berencana menghentikan aktivitas pabrikan selama dua pekan yang dimulai pada 13 April.
HPM akan menghentikan aktivitas pabrikan di Karawang, Jawa Barat, yang memiliki kapasitas mencapai 200.000 unit per tahun. Sementara SIS bakal menangguhkan tiga pabriknya di Cakung, Tambun, dan Cikarang.
HPM memperkirakan dampak dari penangguhan sementara itu akan berimbas terhadap sekitar 7.000 unit mobil yang diproduksi untuk pasar domestik. Namun, HPM juga memastikan bahwa pasokan untuk pasar ekspor tetap terjaga.
"Kami juga terus memonitor permintaan di pasar untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi di bulan-bulan mendatang," ucap Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM Yusak Billy.
Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIS), mengatakan penangguhan sementara produksi dilakukan guna melindungi keselamatan serta kesehatan dari para karyawan.