Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentang Produksi Ventilator, Toyota Sebut Siap Berkontribusi

Toyota masih mempelajari skema produksi alat kesehatan oleh industri otomotif bilamana nantinya dibutuhkan.
Mobil Toyota Rush di Pajang saat pameran Indonseia International Motor Show 2018 di Jakarta, Minggu (22/4/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Mobil Toyota Rush di Pajang saat pameran Indonseia International Motor Show 2018 di Jakarta, Minggu (22/4/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan bakal terlibat bila diminta pemerintah untuk membantu produksi alat kesehatan di tengah merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azzam mengatakan pihaknya siap terlibat dalam upaya penanganan wabah tersebut sesuai dengan arahan pemerintah.

"Sebagai bagian bangsa Indonesia, kami berupaya untuk berkontribusi dengan turut serta dalam aktivitas-aktivitas di bawah arahan Kementerian Perindustrian, termasuk di antaranya diskusi mengenai studi kemungkinan pengembangan alat ventilator oleh industri otomotif bersama pihak-pihak terkait seperti institusi pemerintah, akademi, dan Industri-industri lainnya," kata Bob kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Seperti diketahui, pemerintah meminta agar dilakukan percepatan pengembangan ventilator di Indonesia. Ventilator merupakan alat kesehatan yang sangat dibutuhkan untuk menangani pasian pengidap virus corona.

Pemerintah juga meminta dilakukan percepatan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan agar menggunakan produk dalam negeri. Saat ini, ada 28 perusahaan produsen APD Indonesia.

Lebih lanjut, Bob mengaku pihaknya masih mempelajari skema produksi alat kesehatan oleh industri otomotif bilamana nantinya dibutuhkan.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan industri otomotif siap mengikuti arahan pemerintah bila diminta untuk membantu membuat alat kesehatan.

"Kami siap mengikuti arahan pemerintah," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Hanya saja, lanjut Yohannes industri otomotif memerlukan arahan dari perusahaan pembuat alat kesehatan. Pasalnya produk ini sangatlah sensitif lantaran digunakan untuk menyuplai oksigen ke dalam organ vital yakni ini paru-paru pasien.

Tentunya, lanjut Yohannes, diperlukan standar tersendiri dalam membuat alat kesehatan dan hal itu sangat berbeda dengan pembuatan komponen otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper