Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan otomotif global menegaskan kesiapannya untuk terlibat dan mendukung penanganan virus corona (Covid - 19).
Keterlibatan sukarela itu terutama diarahkan dalam produksi peralatan medis, khususnya ventilator yang kebutuhannya meningkat seiring pertumbuhan jumlah pasien positif virus corona.
Di Amerika Serikat, misalnya, General Motors Co dan Ford Motor Co siap untuk membantu produksi ventilator, sedangkan di Italia ada Ferrari dan Fiat Chrysler menyatakan hal serupa.
Lantas, bagaimana dengan produsen otomotif di Indonesia?
Terkait hal itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku belum mendapat arahan dari pemerintah terkait produksi ventilator. Apalagi, jelasnya, kebutuhan akan alat medis tertentu belum begitu signifikan.
"Prinsipnya enggak sampai sejauh itu, karena kami mengikuti alur dari pemerintah, sampai saat ini belum ada permintaan dari pemerintah," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi kepada Bisnis, Jumat (20/3/2020).
Baca Juga
Apalagi, lanjut Yohannes terdapat perbedaan kondisi sektor otomotif antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dia mengatakan di Indonesia tak banyak manufaktur otomotif, seperti halnya di Negeri Paman Sam.
"Karena kami lebih banyak assembling, walaupun manufaktur ada tapi hanya beberapa merek saja. Sampai saat ini belum ada permintaan dari pemerintah," ujarnya.
Menurut dia perlu ada diskusi antara Agen Pemegang Merek (APM) dan pihak prinsipal terkait dengan produksi ventilator oleh industri otomotif.
"Tapi kalau sudah mengarah ke sana, tentu semua akan bisa dibicarakan," ujarnya.