Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Ancaman Corona, Hyundai Juga Tutup Pabrik di Rusia dan Turki

Hyundai memiliki 10 pabrik luar negeri, yakni 4 di China dan masing-masing 1di Amerika Serikat, Republik Ceko, Turki, Rusia, India, dan Brasil.
Logo Hyundai. /Reuters
Logo Hyundai. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Hyundai Motor Co akhirnya memperluas penutupan sementara pabriknya di luar negeri di tengah meningkatnya ancaman virus corona atau Covid-19.

Produsen otomotif Korea Selatan ini memutuskan untuk menutup pabriknya di Rusia dan Turki  akibat pandemi virus corona.

Dilansir Yonhap, seperti dikutip Antara, Jumat (27/3/2020), pabrik Hyundai di Turki akan ditutup pada mulai hari ini (27/3/2020). Belum ada keputusan terkait kapan masih pabrik ini akan kembali beroperasi.

Sementara itu, pabrik Hyundai di St. Petersburg, Rusia, akan ditutup mulai hari Minggu (30/3/2020) hingga 3 April 2020, karena Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan liburan nasional minggu depan dalam upaya untuk membendung penyebaran virus corona.

Virus ini telah menginfeksi 840 orang dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Rusia.

Pabrik di St. Petersburg, yang memiliki kapasitas produksi tahunan 230.000 unit, menghasilkan mobil subkompak Solaris (atau Aksen), kendaraan crossover Creta serta subkompak Rio afiliasi Motor Kia Motors Corp.

"Ini adalah yang terakhir dari serangkaian penutupan sementara pabrik Hyundai Motor di pasar luar negeri karena wabah virus corona."

Hyundai menghentikan sementara pabriknya di Alabama pada 18 Maret setelah salah seorang karyawannya terinfeksi virus corona. Hyundai juga telah menangguhkan pabriknya di Republik Ceko selama dua minggu hingga 3 April karena gangguan pasokan yang disebabkan oleh virus di Eropa.

Pabrik Hyundai di Chennai, India, juga menghentikan operasinya hari Senin (20/3/2020), dengan penangguhan yang dijadwalkan berlangsung hingga akhir bulan ini.

Secara keseluruhan, Hyundai memiliki tujuh pabrik domestik dan 10 pabrik luar negeri - empat di China dan masing-masing satu di Amerika Serikat, Republik Ceko, Turki, Rusia, India, dan Brasil. Kapasitas gabungan mereka mencapai 5,5 juta kendaraan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper