Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif global, Fiat Chrysler Automobiles (FCA), akhirnya memutuskan untuk menurunkan kapasitas produksi pabrik di Italia di tengah meningkatnya kasus positif virus corona (COVID - 19) di negara tersebut.
Perusahaan kendaraan yang didirikan di Italia ini juga bersiap untuk menutup sementara pabrik di Italia, bila memang diperlukan.
Dalam keterangan di laman resmi, Rabu (11/3/2020), FCA mengatakan bahwa pihaknya menerapkan langkah-langkah baru di seluruh fasilitasnya di Italia untuk mendukung kampanye nasional dalam mengatasi krisis virus corona.
"Sebagai hasil dari mengambil tindakan ini perusahaan akan, jika perlu, melakukan penutupan sementara pabriknya di Italia," demikian keterangan resmi tersebut.
Di samping langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung arahan pemerintah, FCA akan fokus pada tindakan untuk meminimalkan risiko penyebaran dan penularan virus corona antarkaryawan. Tindakan-tindakan ini termasuk sanitasi intensif untuk semua tempat kerja dan tempat istirahat, ruang ganti dan kamar mandi.
Langkah-langkah itu memungkinkan jarak karyawan yang lebih besar di ruang kerja mereka.
Baca Juga
"Tingkat produksi harian akan diturunkan untuk mengakomodasi proses manufaktur yang disesuaikan."
Dengan upaya baru tersebut, FCA semakin memperkuat prakarsa kesehatan dan keselamatan yang diambil oleh perusahaan sebagai tanggapan langsung terhadap penyebaran wabah virus yang terus meningkat di Italia. Perusahaan yang berkantor pusat di Inggris itu pun mengaku terus-menerus mengkomunikasikan upaya itu kepada karyawan melalui berbagai saluran internal.
Pada Februari 2020, FCA memulai program untuk secara progresif mengimplementasikan program 'kerja cerdas' yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah. Kebijakan itu diperluas ke lebih banyak karyawan berbasis kantor.
FCA mengatakan bahwa perusahaan akan melanjutkan kegiatan secara normal sesuai dengan arahan dan peraturan pemerintah.
"Dan tetap menjaga jarak yang aman dan langkah-langkah kebersihan yang diperkenalkan segera setelah berjangkitnya virus COVID-19."