Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan kendaraan roda empat pada awal tahun ini mengalami penurunan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan secara wholesales pada Januari 2020 tercatat sejumlah 79.983 unit.
Angka itu menurun sebesar 2,6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu penjualan wholesales sebanyak 82.155 unit. Tren penurunan ini sebelumnya juga terjadi pada Januari 2019 terhadap penjualan Januari 2018.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi menilai penurunan penjualan pada awal tahun ini tidak terlalu besar.
“Bagi saya sih penurunannya tidak besar. Masih relatif sama,” kata Anton kepada Bisnis, Senin (17/2/2020).
Anton mengatakan penurunan penjualan kendaran roda empat pada awal tahun ini tak lain disebabkan oleh bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jabodetabek. Diketahui pada awal tahun ini, banjir merendam sejumlah wilayah hingga membuat aktivitas masyarakat terganggu.
“Memang ada impact banjir, khususnya di Jabodetabek. Selain itu, belum ada hal signifikan lain,” ujarnya.
Baca Juga
Anton berharap penjualan kendaraan roda empat dapat membaik pada kuartal I 2020. Tercatat pada kuartal I (Januari-Maret) 2019 penjualan secara wholesales kendaraan roda empat mencapai 254.332 unit.Jumlah itu menurun 12,87 persen dibanding kuartal I 2018 yang berjumlah 291.929 unit.
Secara tahunan dia memperkirakan pasar dapat tumbuh sebesar 3 persen di tahun ini. Hanya saja, dia menyatakan ada persoalan dan kondisi eksternal yang patut diwaspadai, salah satunya ialah dampak dari virus corona terhadap ekonomi.
“Secara umum, harapannya masih bisa lebih baik jika dibandingkan tahun lalu. Tapi ada concern mengenai dampak virus terhadap ekonomi dan lain-lain, ini perlu dipelajari lebih lanjut,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penjualan kendaraan roda empat pada awal 2020 menurun. Pasar mobil juga diperkirakan masih akan mengalami stagnasi sepanjang kuartal I/2020.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengaku bahwa setiap tahun pertumbuhan pemasaran pada Januari umumnya melambat.
