Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Virus Corona, Hyundai Motor Akhirnya Hentikan Produksi

Langkah ini menjadikan Hyundai Motor sebagai produsen mobil global pertama yang menangguhkan produksi di luar China karena wabah virus corona.
Hyundai Motor/Istimewa
Hyundai Motor/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Hyundai Motor Co. menghentikan produksi minggu ini karena kekurangan pasokan komponen dari China yang tengah dilandah wabah virus corona.

Langkah ini menjadikan Hyundai Motor sebagai produsen mobil global pertama yang menangguhkan produksi di luar China karena wabah.

Produsen mobil asal Korea Selatan itu dilanda kekurangan komponen kabel yang dibuat di pabrik pemasok di China yang berhenti beroperasi karena seorang pekerja terinfeksi oleh virus tersebut. Penghentian itu terjadi ketika Hyundai Motor tengah berusaha meningkatkan produksi kendaraan sport baru dan versi sedan Sonata yang paling populer.

Hal ini diprediksi juga dapat merusak produksi SUV pertama Hyundai Motor di bawah merek mewah Genesis yang mulai dijual bulan lalu. Juru Bicara Serikat Pekerja Hyundai mengatakan produksi baru dapat dilanjutkan mulai 11 atau 12 Februari 2020.

"Perusahaan sedang meninjau berbagai langkah untuk meminimalkan gangguan operasinya, termasuk mencari pemasok alternatif di daerah lain," kata Hyundai Motor dalam sebuah pernyataan dilansir Bloomberg, Selasa (4/2/2020)

Hyundai Motor akan memonitor perkembangan di China dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan percepatan normalisasi operasi. Di tengah situasi ini, saham Hyundai Motor naik 0,4 persen dan ditutup pada 124.000 won di Seoul, dengan Indeks Kospi naik 1,8 persen.

Sementara itu, wabah diperkirakan akan merusak pemulihan di pasar mobil China tahun ini. IHS Markit sebelumnya memperkirakan penurunan 10 persen pada produksi kuartal pertama.

Dengan adanya wabah yang menyebar dengan cepat ke seluruh China ini, gelombang penutupan pabrik akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2020, dan akan mengurangi produksi lebih dari 1,7 juta mobil, atau 32 persen penurunan.

Meskipun perkiraan konkret mengenai kerugian finansial dari wabah koronavirus masih belum jelas, diprediksi angkanya akan jauh lebih besar daripada epidemi SARS pada 2003. Saat itu pasar mobil China berada di urutan keenam dunia dan lebih kecil dari Jepang.

Perusahaan-perusahaan seperti Tesla Inc. hingga Volkswagen AG dan Toyota Motor Corp telah memperingatkan untuk mengantisipasi gangguan.

Diantara perusahaan mobil yang memiliki pabrik di Wuhan, titik wabah bermula, antara lain General Motors Co, Honda Motor Co dan perusahaan milik negara, Dongfeng Motor Corp. GM, Toyota dan Volkswagen juga menutup pabrik mereka setidaknya sampai 9 Februari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper