Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebaran Virus Corona, Otomotif Nasional Bisa Terdampak

Penyebaran virus corona dinilai belum akan berdampak bagi industri otomotif nasional. Namun, bila berkepanjangan, maka wabah tersebut akan berpengaruh.
Pekerja di Pabrik Toyota Karawang 2. /TMMIN
Pekerja di Pabrik Toyota Karawang 2. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA - Eskalasi penyebaran virus corona atau coronavirus dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap industri otomotif dalam negeri.

Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai bahwa merebaknya virus corona tidak akan berdampak begitu cepat terhadap kegiatan industri otomotif dalam negeri.

"Jika sifatnya sementara, saya kira tidak akan switching. Namun, jika berkepanjangan, mungkin akan berpengaruh," ujar Azam kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Dia menambahkan, apabila persoalan virus corona berlarut-larut,  maka kondisi itu tentu akan mengganggu industri otomotif secara global. Sebab, China tidak hanya memproduksi mobil utuh tetapi juga menghasilkan komponen-komponen kendaraan.

"Tetapi, jika melihat pengaruhnya sampai saat ini belum begitu signifikan," tuturnya.

Menurut Azam, konstelasi industri otomotif akan berdampak jika eskalasi virus corona serupa dengan bencana tsunami yang melanda Jepang pada 2011. Saat itu, produksi mobil Toyota di Indonesia mengalami penurunan sebesar 20 - 25 persen.

Penurunan produksi terjadi akibat sejumlah pabrik pembuat komponen mobil tidak beroperasi, antara lain produsen komponen elektronik dan listrik.

Sementara itu, virus corona telah mengakibatkan lebih dari 130 orang di China meninggal dalam beberapa minggu terakhir dan 6.000 orang terinfeksi. Kondisi ini diperkirakan akan menghambat pertumbuhan sektor manufaktur China yang selama dua bulan terakhir mengalami kenaikan.

Virus mematikan yang merebak dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu juga dikhawatirkan memberi dampak negatif pada industri otomotif global lantaran sejumlah fasilitas produksi dari pabrikan internasional berada di China.

Azam menambahkan, ekspor TMMIN saat ini masih berjalan normal. Namun, pihaknya akan menyiapkan langkah antisipasi bila persoalan virus corona berlanjut lebih lama agar ekspor tidak menurun.

Grup Toyota termasuk Daihatsu sejauh ini menjadi eksportir terbesar dengan kontribusi 63,76 persen terhadap total ekspor mobil utuh asal Indonesia yang sebanyak 306.910 unit. Ekspor kedua merek itu tumbuh masing-masing 0,2 persen dan 5,8 persen secara tahunan.

Sementara di dalam negeri, TMMIN terus berupaya meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Sejauh ini rerata TKDN kendaraan Toyota sekitar 70 –80 persen. Toyota juga mengupayakan peningkatan TKDN murni (true localization) yang saat ini berada di level 70-an persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper