Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Prediksi Pasar Mobil Komersial Membaik

Tahun 2019 memang menjadi periode menantang bagi industri otomotif nasional yang mengalami penurunan penjualan 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, penjualan kendaraan komersial juga menurun sebesar 18,26 persen, menjadi sekitar 94.000 unit. 
Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo, (kanan) di sela-sela konperensi pers GIICOMVEC 2020 di Jakarta, Selasa (4/2/2020) - Bisnis.com/Dionisio Damara.
Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo, (kanan) di sela-sela konperensi pers GIICOMVEC 2020 di Jakarta, Selasa (4/2/2020) - Bisnis.com/Dionisio Damara.

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi pasar kendaraan komersial pada 2020 membaik setelah mengalami kontraksi cukup dalam pada tahun lalu. 

Tahun 2019 memang menjadi periode menantang bagi industri otomotif nasional yang mengalami penurunan penjualan 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, penjualan kendaraan komersial juga menurun sebesar 18,26 persen, menjadi sekitar 94.000 unit. 

Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo, mengatakan bahwa salah satu faktor dominan penyebab penurunan tersebut adalah agenda politik yang berkepenjangan pada tahun lalu. Adapun, pada 2020, akan ada pemilihan kepala daerah serentak di 270 daerah pada September.

"Namun, dengan adanya berbagai proyek infrastruktur dari pemerintah, serta sektor pertambangan dan perkebunan yang berjalan baik, tahun ini [pasar kendaraan komersial] diharapkan dapat lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya di sela-sela konperensi pers Giicomvec 2020 di Jakarta, Selasa (4/2/2020) , Selasa (4/2/2020).

Sejak menyentuh rekor penjualan tertinggi pada kisaran 1,2 juta unit pada 2013—2014, industri otomotif dalam negeri belum pernah kembali mencatatkan angka yang sama. Penjualan paling tinggi setelah itu terjadi pada 2018, tetapi hanya 1,15 juta unit.

Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa penjualan mobil pada 2020 akan membaik dan dapat mencatatkan pertumbuhan minimal 5 persen dari 2019.

"Saat ini kita sudah mulai recovery, tingkat suku bunga rendah, nilai tukar rupiah mulai stabil, dan lainnya. Jadi seharusnya pencapaian tahun ini akan membaik, termasuk performa ekspor,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper