Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Honda Motor Mulai Menakar Penjualan

PT Honda Prospect Motor (HPM), salah satu pemain besar di industri otomotif di Indonesia, akan terus memantau perkembangan laju inflasi Januari 2020 karena bakal mempengaruhi kinerja penjualan.
Setyo Aji Harjanto
Setyo Aji Harjanto - Bisnis.com 03 Februari 2020  |  15:02 WIB
Honda Motor Mulai Menakar Penjualan
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor (HPM), salah satu pemain besar di industri otomotif di Indonesia, akan terus memantau perkembangan laju inflasi Januari 2020 karena bakal mempengaruhi kinerja penjualan.

Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan masih memonitor terus perkembangan dan dampak dari tingkat inflasi tersebut.

"Kendati laju inflasi Januari 2020 mencapai 0,39 persen, tetapi diharapkan inflasi tahunan masih di bawah 3,1 persen. Kami tentunya akan memonitor terus perkembangannya," kata Yusak, Senin (3/2/2020).

Pihaknya menyiapkan sejumlah program penjualan guna mengantisipasi tingginya tekanan dari laju inflasi nasional. Salah satunya adalah cicilan dalam jangka waktu tertentu dan uang muka (down payment/DP) rendah.

Menurutnya, jika terjadi kondisi laju inflasi tinggi yang berkelanjutan akan berbanding lurus dengan suku bunga dan bunga pinjaman. Jadi, diperlukan program yang mampu meringankan beban belanja konsumen.

Adapun, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,39 persen secara month-to-month (mtm). Sementara itu, laju inflasi IHK tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 2,68 persen. BPS mencatat 79 kota dari 90 kota yang disurvei mengalami inflasi.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga di sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, terutama komoditas bahan makanan, minuman, dan tembakau.

"Sumbangan inflasi dari kelompok ini mencapai 1,62 persen. Komoditas yang memberi kontribusi terbesar terhadap Indeks Harga Konsumen antara lain cabai merah, cabai rawit, ikan segar, minyak goreng, beras, dan rokok," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

otomotif Inflasi
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top