Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Renault Segera Operasikan Pabrik Di Wuhan

Renault dikabarkan mengoperasikan kembali fasilitas produksi di Wuhan pada 10 Februari 2020. Pabrik yang dijalankan bersama perusahaan lokal, Dongfeng Group, itu memang berlokasi di pusat penyebaran virus corona.
Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020)./Antara
Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA  - Renault, pabrikan otomotif global, dikabarkan bakal kembali mengoperasikan fasilitas produksinya di Wuhan, China, pada 10 Februari 2020.

Padahal, Ibu Kota Provinsi Hubei itu menjadi lokasi awal penyebaran virus corona atau coronavirus. Akses untuk masuk dan keluar dari Wuhan hingga saat ini masih ditutup untuk mencegah penyebaran yang lebih masif wabah mematikan tersebut.

Dilansir dari Reuters, Rabu (29/1/2020), Renault memang tercatat memiliki pabrik di Wuhan. Fasilitas tersebut dijalankan oleh perusahaan lokal, yaitu Dongfeng Group.

"Renault akan melanjutkan produksi di pabrik yang dijalankannya bersama Dongfeng Group di Wuhan," demikian disampaikan oleh juru bicara dari pabrikan mobil asal Prancis tersebut.

Operasional kembali itu akan dimulai pada 10 Februari 2020. Dengan begitu, fasilitas produksi itu tidak beroperasi selama delapan hari sejak  berakhirnya liburan Tahun Baru Imlek yang kemudian diperpanjang oleh otoritas China akibat meningkatkan kasus virus coronan.

Perpanjangan periode liburan itu  dilakukan dalam upaya membatasi penyebaran virus corona, yang telah menginfeksi ribuan dan menewaskan lebih dari 100 orang.

Angka kematian akibat wabah virus corona di China naik menjadi 132 orang pada Rabu pagi (29/1/2020) waktu setempat, menurut Komisi Kesehatan Nasional China dengan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri yang mencapai hampir 6.000.

Sebelumnya, Dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020), sejumlah pabrikan global yang memiliki fasilitas produksi di Negeri Tirai Bambu dinilai bakal terdampak akibat penyebaran virus tersebut.

Produsen otomotif global asal Jepang, Honda Motor, tercatat memiliki tiga pabrik di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China. Seperti diketahui, wabah mematikan tersebut berawal dari Wuhan yang saat ini akhirnya ditutup.

Honda Motor pun berencana untuk mengevakuasi beberapa stafnya di kota tersebut.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pun angkat bicara terkait kondisi tersebut. Dia memperingatkan bahwa kinerja perusahaan dan produksi pabrik bakal terdampak signifikan akibat wabah yang telah mengguncang pasar global tersebut.

Apalagi, China merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper