Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) memberlakukan kenaikan harga sekitar 1% pada awal tahun ini sesuai dengan peningkatan sejumlah biaya produksi.
Meski kenaikan harga rata-rata mencapai 1%, nominal kenaikan harganya bervariasi sesuai dengan jenisnya. Secara nominal, kenaikan harga paling rendah terjadi pada Hilux Double Cabin, yakni sebesar Rp1 juta. Adapun, kenaikan tertinggi terjadi pada Land Cruiser, yaitu sebesar Rp32,6 juta.
Adapun, model paling laris Toyota seperti Avanza dan Calya mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp1,95 juta dan Rp2 juta. Avanza kini dipasarkan dalam rentang harga Rp192,7 juta—Rp243,5 juta, sedangkan Calya dalam rentang harga Rp149,2 juta—Rp161,4 juta.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy menjelaskan kenaikan harga jual produk pada awal tahun umumnya dipengaruhi faktor inflasi dan peningkatan biaya produksi. Ada pula faktor kurs yang turut memengaruhi harga.
“Kenaikan harga pada awal tahun ini angkanya bervariasi, tapi tentunya kenaikan harga ini telah dipelajari sebaik-baiknya, supaya bisa mempertahankan momentum pasar,” katanya kepada Bisnis, Senin (13/1/2020).
Kendati demikian, kenaikan harga pada tahun ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada awal 2019. Pada periode tersebut, harga mobil Toyota rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar 1,4% dibandingkan dengan 2018.
Dia mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga musiman di awal tahun biasanya dapat diterima dengan baik oleh pasar. Namun, hal itu umumnya terjadi saat kondisi pasar sedang normal.
“Berdasarkan perhitungan inflasi dan cost, kira-kira persentasi kenaikan seperti sekarang inilah yang sesuai. Kami juga pasti menyesuaikan dengan kondisi harga yang bisa diterima pasar, tidak bisa hanya hitung inflasi dan cost,” ujarnya.
Pada awal tahun ini pasar otomotif mendapatkan sentimen negatif dari bencana banjir yang terjadi di wilayah Ibu Kota. Namun, Anton mengatakan bahwa belum tentu hal ini membuat kondisi pasar mengalami penyusutan pada tahun ini.
“Based on pengalaman tahun sebelumnya, biasanya secara umum bisa ditrerima pasar sebagai kenaikan harga yang rutin, tapi tentunya hal ini terjadi dalam kondisi pasar yang normal. Saat ini, 2020 masih awal, kami masih monitor kondisi pasar,” jelasnya.