Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik kian gencar membangun fasilitas pengisian daya guna menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Sembari menunggu tarif listrik untuk kendaraan, pelaku industri otomotif mulai membangun quick charger secara bertahap dengan memanfaatkan skema yang ditawarkan PLN.
General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengatakan hingga sejauh ini pemerintah tengah menyelesaikan aturan terkait tarif listrik untuk kendaraan listrik. Rencananya, aturan itu akan dikeluarkan dalam waktu dekat.
"Kami lagi bicara dengan Kementerian ESDM, saya dengar dalam waktu dekat Permennya akan keluar," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Ikhsan menjelaskan untuk pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), PLN menyediakan dua skema bisnis yakni Company Owned Company Operated (COCO) seperti yang diopersikan PLN dan Partner Owned Partner Operated (POPO) yang dioperasikan swasta sehingga bisa berpartisipasi mengembangkan SPKLU.
Dia menuturkan PLN telah menandatangani nota kesepahaman dengan 23 institusi termasuk agen pemegang merek (APM) untuk mengembangkan fasilitas SPKLU. PLN juga menjajaki peluang pemasaran bersama melalui skema sewa kendaraan ataupun pembelian sehingga konsumen dapat menjajal kendaraan listrik di sekitar kantor PLN di Jakarta.
"Untuk swasta silakan saja, kami beri kemudahan. Tarifnya tadi, masih menunggu dari regulator dari Kementerian ESDM, sementara kami kasih free sampai Desember," ujarnya.
Pada tahun ini, PLN berencana membangun total 10 SPKLU. Secara bertahap perusahaan listrik pelat merah itu akan terus meningkatkan jumlah SPKLU pada tahun depan. Baru-baru ini, PLN telah meresmikan SPKLU PLN di empat kota yakni Jakarta, Tangerang, Bandung dan Bali Selatan.
Adapun PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah meresmikan fasilitas quick charging baru yang berlokasi di Plaza Senayan, Jakarta. Fasilitas itu merupakan yang pertama bagi Mitsubishi Motors di tempat publik, sekaligus membuat total quick charger Mitsubishi menjadi sebanyak 16 unit yang masing-masing tersebar di 12 dealer di Jakarta, 2 di Bali dan 1 di kantor pusat MMKSI.
Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura mengatakan Mitsubishi telah memasarkan Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pada GIIAS 2019 seharga Rp1,3 miliar. Perusahaan tidak hanya menjual kendaraan listrik, melainkan juga membangun SPKLU untuk mendukung Outlander PHEV sekaligus mengembangkan ekositem kendaraan listrik di Indonesia.