Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Yakin Ekspor Kendaraan Tahun Ini Capai Target, Ini Alasannya

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyatakan pasar ekspor juga diyakini dapat terus bertahan hingga akhir tahun.
Petugas memeriksa mobil produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap diekspor di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3). /Bisnis, Dwi Prasetya
Petugas memeriksa mobil produksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang siap diekspor di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3). /Bisnis, Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan kinerja ekspor kendaraan masih cukup positif di tengah lesunya pasar domestik.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyatakan pasar ekspor juga diyakini dapat terus bertahan hingga akhir tahun.

“Di tengah kondisi pasar domestik yang stagnan, kami bersyukur bahwa walaupun ada tahun politik, yang disambung juga dengan lLebaran dan sebagainya, ekspor kita masih tumbuh positif,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (24/10/2019).

Dia menjelaskan ekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU) sampai sampai dengan September mengalami peningkatan sekitar 20 persen secara tahunan. Dia mengharapkan tren positif ini dapat terus bertahan hingga akhir tahun.

Menurutnya, pasar ekspor merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan seluruh pelaku industri otomotif Indonesia. Namun demikian, menurutnya hal itu perlu diiringi dengan strategi dan persiapan matang.

“Ekspor kita meningkat 20 persen dibanding tahun sebelumnya, semoga tahun ini bisa mencapai 300.000-an. Potensi ini yang coba terus ditekuni, karena itu potensi yang luar biasa, kita harus jadi pemain global, jangan kalah sama Thailand. Tapi tentunya, tidak bisa seketika, perlu persiapan matang 2—3 tahun untuk menggarap potensi itu,” jelasnya.

Sejauh ini, negara tujuan ekspor kendaraan dari Indonesia lebih didominasi negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina dan Vietnam.

Menurutnya, sebenarnya masih ada peluang dari negara-negara lain, salah satunya Australia yang tengah menjalin kerja sama komprehensif dengan Indonesia.

Di luar pasar Negeri Kangguru, Kukuh mengatakan bahwa pasar potensial lainnya bagi industri otomotif Indonesia adalah negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang tidak memiliki industri otomotif.

"Di timur tengah mapun afrika utara, di situ lah peluangnya, karena mereka di sana tidak memiliki industrinya, kalau kita bisa masuk ke situ, kenapa tidak? Kita siap masuk ke sana," ujarnya.

Mengutip data Gaikindo, sepanjang tahun lalu lalu total ekspor kendaran utuh mencapai 264.553 unit. Adapun, realisasi ekspor kendaraan utuh hingga Agustus tahun ini tercatat mencapai 205.791 unit atau setara dengan 77,79 persen capaian pada 2018.

Ekspor kendaraan utuh sampai dengan Agustus tercatat mengalami pertumbuhan 27,72 persen secara tahunan, sedangkan ekspor kendaraan terurai atau completely knocked down (CKD) tumbuh 744,15 persen. Sementara itu, ekspor komponen tercatat menurun 3,25 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper