Bisnis.com, JAKARTA – Karma Body Kit turut mendapatkan keuntungan dengan berparitispasi pada ajang ajang Indonesia Modification Expo yang digelar akhir pekan lalu.
Kiki Anugraha, Founder Karma Body Kit menjelaskan selama dua hari berpameran di IMX, pihaknya mendapatkan enam pesanan body kit dari dalam dan luar negeri untuk model Lamborghini Aventador dan Toyota FT86.
“Kami mendapatkan dua pesanan untuk body kit Lamborghini Aventador dari Amerika Serikat dan dari Kanada. Kalau untuk Toyota FT86 kami dapat pesanan dua set dari Indonesia dan dua lagi dari Amerika Serikat,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/2/2019).
Dia menjelaskan unit body kit untuk Lamborghini Aventador dijual seharaga US$25.000 atau sekitar Rp350 juta. Adapun, unit body kit untuk model Toyota FT86 dihargai sekitar US$3.000.
Karma Bodykit, lanjutnya, baru pertama kali memasarkan produknya pada ajang IMX tahun lalu. Selama kurang lebih setahun beroperasi, mereka telah menjual 12 unit body kit dengan tujuh unit di antaranya dikirim ke luar negeri.
Dia mengatakan semua proses produksi dilakukan di dalam negeri dengan tenaga kerja lokal. Setiap satu unit body kit dapat dikerjakan selama dua pekan. Namun, khusus body kit untuk Lamborghini Aventador, prosesnya lebih lama karena tingkat kerumitannya lebih tinggi.
Dia mengklaim bahwa sejauh ini tanggapan para konsumen terhadap produk tersebut selalu positif. Namun demikian, masih ada kendala besar pada biaya pengiriman yang sering kali membuat para calon konsumen mundur.
“Sebetulnya kualitasnya mereka mengakui, harganya juga cocok, tapi yang jadi masalah kadang saat kami infokan biaya shipping-nya ke sana mereka mundur, karena cukup mahal,” katanya.
Untuk menyiasati hal itu, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan mitra penjual body kit di Amerika Serikat. Dia mengharapkan mereka dapat membeli sejumlah unit untuk dijadikan stok bagi konsumen modifikator di kawasan Amerika Utara.
Selain itu, Karma juga tengah mematenkan setiap desain Karma Bodykit yang telah dibuat. Proses ini telah dimulai sejak awal tahun. "Karena ada beberapa yang coba buat dengan desain yang sama dengan kami. Tapi syukurnya konsumen tahu itu cuma tiruan," ujarnya.
Ajang tahunan Indonesia Modification Expo yang digelar kedua kalinya ini mencatatkan transaksi sebesar Rp3,8 miliar. Catatan tersebut meningkat 26,66% dibandingkan penyelenggaran tahun sebelumnya. Jumlah peserta yang ikut berpameran dalam ajang ini juga meningkat 30% dibandingkan gelaran pada 2018.