Bisnis.com, BENGKULU — Perjalanan menyusuri rute sejauh lebih dari 1.000 kilometer dari Jakarta—Lampung—Sumatra Selatan—Bengkulu menggunakan Isuzu MU-X menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Pada awal perjalanan pada Rabu (11/9/2019), pukul 17.00, Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 menghadapi kondisi lalu lintas padat merayap di ruas jalan tol Merak. Total waktu yang dihabiskan kurang lebih 3 jam perjalanan hingga tiba di Pelabuhan Merak. Perjalanan lancar dan nyaris minim goncangan ketika mobil melaju di atas aspal.
Kemudian, mulai menapaki Pulau Sumatra di pintu masuk tol Bakauheni—Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140,50 kilometer (km), sensasinya mulai sedikit berbeda. Ketika roda ban Isuzu MU-X bersentuhan dengan permukaan jalan tol yang keseluruhannya menggunakan bahan perkerasan beton alias rigid pavement, suaranya gesekannya terasa lebih kuat.
Suasana lalu lintas yang sepi dan kondisi jalan yang masih baru sangat mendukung ketika pengemudi memacu kecepatan. Dengan transmisi otomatis hingga lima percepatan, mobil dapat meluncur di atas 100 km per jam, bahkan hingga 140 km per jam.
Bagi pengemudi, tarikan dari kecepatan rendah ke tinggi terasa ringan. Di sisi lain, akselerasi pengereman yang bagus membuat laju kendaraan lebih halus sekaligus menggigit sehingga penumpang tetap merasa nyaman.
Kondisi yang mirip juga terjadi di ruas tol Terbanggi Besar—Pematang Panggang—Kayu Agung (Terpaku) sepanjang 185 km yang masih beroperasi fungsional. Di jalan tol baru yang tinggal menunggu peresmian ini, kenyamanan penumpang tetap terjaga.
Baca Juga
Di jalan akses proyek tol Kayu Agung menuju Palembang yang masih berupa jalan tanah, maupun di jalan nasional dari Palembang—Bengkulu yang tidak terlalu mulus serta berliku-liku, guncangan tidak terlalu terasa.
Pasalnya, peredam kejut (shock breaker) yang ditanamkan di badan mobil tersebut membuat mobil mampu bergerak luwes. Bahkan, di jalan yang berlubang pun, goncangan tidak terlalu terasa keras karena mobil berguncang mengikuti kontur jalan.
Dari sisi bahan bakar, mobil SUV berkapasitas mesin 2.500 cc dengan tujuh kursi ini terkenal cukup irit dalam konsumsi solar. Setelah mengisi bahan bakar hingga tangki penuh di Jakarta, pengisian bahan bakar hanya dilakukan tiga kali yakni di Bandar Lampung dan Palembang dengan nilai total sekitar Rp700.000. Sepanjang perjalanan sampai Bengkulu, baik ketika di jalan tol maupun di jalan reguler, tak ada kendala berarti yang dihadapi tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019.