Bisnis.com, JAKARTA - Pasar mobil bekas (mobkas) merek China diprediksi akan berkembang pesat di masa mendatang. Pasalnya, produk-produk yang ditawarkan memiliki banyak fitur tetapi dengan harga yang relatif lebih murah ketimbang para kompetitor di kelasnya.
Johnny Widodo, CEO BeliMobilGue, mengatakan penjualan mobil China dan Korea di pasar mobil bekas (mobkas) Indonesia memang masih mengambil porsi kecil dari sekitar 3,5 juta unit rata-rata penjualan per tahunnya.
Namun, dia memprediksi bila merek-merek mobil China mampu mengubah citra bahwa produk Negeri Tirai Bambu bukan lagi imitator, melainkan telah menjadi inovator, maka pasar mereka baik di mobil baru maupun bekas akan berkembang pesat di masa mendatang.
"Brand perception mereka [merek China] masih kalah. Namun kini mereka yang tadinya meniru jadi ditiru," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Selain itu, strategi pemberian masa garansi yang panjang juga dinilainya tepat untuk menjaga harga jual mobil bekas mobil merek asal China. Contohnya saja DFSK, yang memberikan garansi hingga 7 tahun sedangkan Wuling mencapai 5 tahun.
Adapun sejauh ini Avanza diklaim masih mendominasi pasar mobil bekas di sejumlah platform penjualan.
Ivo Wassenaar, Head of Automotive OLX, mengatakan kendaraan multi guna dan serba guna sportif bekas masih menjadi primadona konsumen mobil bekas. Pada Juni 2019, Avanza masih menjadi model paling dicari.
Ivo mengatakan, model multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) paling diminati karena memiliki ground clearance yang tinggi sehingga cocok untuk kondisi jalan Indonesia.
Adapun, OLX mencatat mobil bekas paling banyak diminati ialah Toyota Avanza, disusul Innova, Daihatsu Xenia, Honda Jazz dan Kijang. Dari sisi warna, kendaraan berwarna hitam paling banyak dicari, disusul putih dan silver.
OLX juga mencatat, total pencarian mobil selama Juni 2019 sebanyak 654.242 unit, naik tinggi dibandingkan periode yang sama 2018 yang hanya sebanyak 396.728 unit.