Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mercedes Ingin Segera Kembali Gabung Gaikindo

PT Mercedes Benz Distribution Indonesia memastikan bila nantinya mereka kembali bergabung Gaikindo, maka siap menjalankan kewajiban-kewajiban layaknya anggota lainnya.
Model memperagakan cara sistem pengisian listrik ke mobil di booth Mercedes-Benz di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Model memperagakan cara sistem pengisian listrik ke mobil di booth Mercedes-Benz di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Mercedes Benz Indonesia masih terus menjalin komunikasi terkait rencana kembali menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MBDI) memastikan bila nantinya mereka kembali bergabung Gaikindo, maka siap menjalankan kewajiban-kewajiban layaknya anggota lainnya.

Deputy Director Sales Operation & Product Management MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan bahwa belum ada kepastian kapan rencana tersebut akan terealisasi. Namun, dia memastikan tidak ada masalah serius yang terjadi di antara Mercedes Benz dan Gaikindo yang menyebabkan lamanya proses kembalinya merek asal Jerman ini ke dalam Gaikindo.

"Tidak ada masalah apa-apa. Namanya hubungan, ada perbedaan pendapat itu wajar. Semua akan diseleasikan dengan baik-baik. [Nantinya kalau masuk kembali] tidak ada keistimewaan, semua anggota sama," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (26/7/2019).

Ketika ditanya apakah rencana tersebut akan terealisasi pada tahun ini, pria yang akrab disapa Kari ini hanya bisa berharap proses komunikasi antara pihak-pihak terkait dapat membuahkan keputusan secepat mungkin.

Pada 2017 Gaikindo diketahui mengeluarkan Mercedes Benz dari keanggotaan lantaran selama sembilan bulan tidak melaporkan data penjualan. Sejalan dengan kepergian Mercy, pasar segmen premium yang tercatat di Gaikindo berkurang. Dari kisaran 8.000 unit per tahun menjadi sekadar 4.700 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper