Bisnis.com, TANGERANG – Hino memprediksi pasar bus akan tumbuh pada semester II/2019 setelah pesta demokrasi selesai dan iklim usaha mulai membaik.
Pada paruh pertama tahun ini, penjualan sasis bus Hino sebanyak 645 unit, naik 3% dibandingkan periode yang sama 2018.
Santiko Wardoyo, Sales & Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), mengatakan pasar bus pada paruh pertama tumbuh tipis karena adanya peristiwa politik. Pada semester kedua, katanya, penjualan bus akan tumbuh karena kehadiran infrastruktur dan harga tiket pesawat yang mahal.
"Prospek bus menurut saya bagus karena harga tiket pesawat yang mahal. Tampaknya harga tiket enggak mungkin turun karena yang ada sudah the lowest makanya bagasi berbayar kan?" ujarnya di sela-sela GIIAS 2019 di Tangerang, Minggu (21/7/2019).
Santiko menjelaskan, pemakaian bus paling besar saat ini berada di Jawa dan Sumatra karena infrastruktur jalan yang baik dan kehadiran jalan bebas hambatan.
Menurutnya, salah satu alasan konsumen memilih bus sebagai moda transportasi ialah flesibilitas yang ditawarkan dan harga yang kompetitif termasuk dengan kereta.
Bus bisa saja keluar dari tol untuk menurunkan penumpang di titik terdekat tujuan penumpang, sedangkan kereta penumpang harus turun di stasiun kereta. Selain itu, dengan adanya jalan tol, jarak tempuh dan harga juga hampir sama.
"Adanya tol buat harga juga enggak beda jauh, kalau mau kereta harus ke stasiun juga. Menurut saya untuk bus, Hino okelah, saya masih optimis," katanya.
Santiko menambahkan, untuk pasar truk premium sangat tergantung pada pilihan konsumen. Pasalnya, bagi perusahaan otobus (PO) sangat penting untuk menghitung biaya operasional dan harga yang ditawarkan kepada konsumen.