Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Outlander PHEV Diklaim Cocok untuk Indonesia, Ini Penjelasannya

Mitsubishi Motors optimistis Outlander Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) akan diterima masyarakat karena memiliki sejumlah keunggulan yang diklaim tidak dimiliki kompetitor.
Outlander PHEV/mitsubishicars.com
Outlander PHEV/mitsubishicars.com

Bisnis.com, JAKARTA – Mitsubishi Motors optimistis Outlander Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) akan diterima masyarakat karena memiliki sejumlah keunggulan yang diklaim tidak dimiliki kompetitor.

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura menuturkan, walaupun aturan kendaraan listrik saat ini belum dirilis, tetapi Mitsubishi tetap optimistis.

"Kami optimistis dengan pasar Indonesia untuk menerima mobil listrik di masa depan," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Nakamura mengatakan, mobil listrik telah menjadi tren di dunia. Pasar otomotif global secara keseluruhan sekitar 90 juta unit per tahun di mana China berkontribusi sekitar 30 juta, Eropa sekitar 20 juta, Jepang 5 juta, sehingga total sekitar 55 juta atau setara dengan 60% dari total penjualan.

Jika di tambah Amerika Serikat, maka sekitar 75% penjualan global ada di wilayah tersebut tersebut. Menurutnya, negara-negara tersebut telah menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan kendaraan listrik sehingga Indonesia akan diproyeksi akan mengikuti langkah serupa.

"Jepang misalnya sangat mendukung pengembangan hibrida dan PHEV untuk menekan konsumsi bahan bakar tetapi juga untuk lingkungan yang lebih baik."

Director of Sales & Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro mengatakan, terdapat tiga keunggulan Oulander PHEV yang menjadi kekuatan Mitsubishi. Pertama, model SUV yang cocok untuk jalan Indonesia termasuk kondisi banjir sekalipun.

"Kemudian konsep PHEV yang bahkan setelah menggunakan kendaraan listrik mobil ini bisa self charging. PHEV ini pilihan ideal dibandingkan dengan [battery] electric vehicle murni karena infrastruktur masih terbatas," katanya.

Keunggulan ketiga, kata Irwan, ialah mode kendaraan listrik yang tanpa emisi. Dari sisi keamanan, Outlander PHEV telah mengantongi bintang lima dari Asean NCAP.

Adapun, New Outlander PHEV hadir dengan tiga mode berkendara yakni EV Drive Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode. Pada mode EV Drive, motor menggerakkan kendaraan dengan tenaga listrik dari baterai sehingga tidak ada konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang membuat kendaraan menjadi senyap, bersih dan bertenaga.

Ketika menjalankan Hybrid Driving Mode dibagi menjadi 2 mode yakni Series Hybrid Mode yang merupakan perpaduan mode elektrik dan mesin.

Mesin gasoline 2,4 L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.

Pada Parallel Hybrid Mode, mesin gasoline akan melaju dengan bantuan motor saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga (saat kecepatan tinggi atau saat efisiensi mesin tinggi).

Dengan instalasi khusus, kendaraan ini dapat diisi ulang dengan tenaga listrik yang tersedia di rumah para pengguna. Tidak hanya menggunakan tenaga listrik sebagai tenaga utamanya, melainkan juga kendaraan ini dapat menjadi sebuah generator yang menjadi sumber tenaga listrik untuk perangkat lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper