Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antara Mobil Listrik dan Calon Bos Baru BMW

Strategi pengembangan kendaraan listrik bakal menjadi tantangan terbesar bos BMW berikutnya.
Harald Krueger, Chief Executive BMW. /REUTERS
Harald Krueger, Chief Executive BMW. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Masa jabatan Chief Executive BMW Harald Krueger akan selesai tahun depan. Krueger sendiri menyatakan tidak bersedia memperbarui kontraknya setelah menjabat sekitar 4 tahun. Padahal dia digadang-gadang bakal membawa BMW menuju era baru dengan kendaraan listrik serta teknologi autonom.

Dia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir industri otomotif telah banyak berubah dan memicu transformasi yang lebih besar ketimbang kondisi 30 tahun terakhir.

Kini, alih-alih memandu BMW melalui transformasi itu, Krueger memilih hengkang. Nama yang kini santer beredar bakal menggantikannya adalah kepala produksi BWM Oliver Zipse.

BMW memang sedang tertekan, sama halnya dengan industri otomotif sekarang ini. Kinerja BMW pada kuartal pertama tahun ini loyo. Laba operasional melorot hampir 80% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Pemicunya adalah alokasi pencadangan yang disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan denda terkait dengan tuduhan persekongkolan bidang teknologi dengan mitranya di Jerman.

“Jalan yang harus dilalui Krueger di BWM tidaklah mudah. BMW biasanya memiliki eksekutif dengan latar belakang teknis dan tidak terlalu ‘emosional’. Padahal kendaraan listrik adalah tema yang sangat ‘emosional’,” ujar Frank Biller, analis Landesbank Baden-Wuerttemberg.

Strategi pengembangan kendaraan listrik yang digagas Krueger memang tak berjalan mulus. Keputusannya menunda mobil listrik baru BMW membuat perusahaan ini kehilangan momentum.

Kondisi semakin buruk setelah insinyur-insinyur mesin BMW memilih hengkang dan mendirikan perusahaan rintisan (startup) yang juga mengembangkan mobil listrik.

Kini agaknya BMW hanya bisa pasrah melihat Daimler AG memuncaki pasar. Belum lagi Tesla yang semakin menjadi ikon revolusi kendaraan listrik. Sejumlah produsen lain pun berlomba-lomba menghadirkan mobil listrik. Tengok saja rencana Ford Motor dan Ferrari NV yang konon siap membanjiri pasar kendaraan listrik 5 tahun mendatang.

“BMW memulai mobil listrik ini lebih dulu, tetapi mereka gagal memencet tombol akselerasi saat dibutuhkan,” ujar Christian Ludwig, analis Bankhaus Lampe.

Kendati demikian, hengkangnya Krueger dari BMW turut mengirimkan  sinyal waspada untuk para bos produsen otomotif lainnya yang juga bermain di kendaraan listrik.

Apalagi kebanyakan dari mereka berlatar belakang insinyur mesin. Pada era sekarang ini mereka dituntut lebih memahami tren teknologi di kalangan konsumen, contohnya ride-hailing.

Menjual kendaraan listrik tidaklah gampang jika tidak disertai insentif yang menarik. Konsumen saat ini masih menggunjingkan ketersediaan infrastruktur, khususnya stasiun pengisian energi.

Konsumen enggan membayar lebih mahal jika hanya mendapatkan kendaraan yang memiliki daya jelajah terbatas. Alhasil keuntungan dari bisnis kendaraan listrik saat ini masih jauh dari kendaraan berteknologi combustion. Tak pelak, strategi pengembangan kendaraan listrik bakal menjadi tantangan terbesar bos BMW berikutnya. Gebrakan barunya layak ditunggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Galih Kurniawan
Sumber : Reuters, Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper