Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Modifikasi Yang Bikin Klaim Asuransi Ditolak

Memodifikasi kendaraan menjadi salah satu cara membuat mobil lebih personal dan tampil gagah. Namun, modifikasi sebaiknya tidak dilakukan asal-asalan tanpa memahami aspek teknis yang bisa berakibat fatal.
Pengunjung mengamati mobil modifikasi saat pameran mobil aftermarket dan modifikasi di JCC, Jakarta, Kamis (23/2/2017)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung mengamati mobil modifikasi saat pameran mobil aftermarket dan modifikasi di JCC, Jakarta, Kamis (23/2/2017)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Memodifikasi kendaraan menjadi salah satu cara membuat mobil lebih personal dan tampil gagah. Namun, modifikasi sebaiknya tidak dilakukan asal-asalan tanpa memahami aspek teknis yang bisa berakibat fatal.

Salah satu yang paling krusial yang perlu diperhatikan ketika memodifikasi kendaraan ialah potensi menggugurkan garansi kendaraan. Apalagi jika modifikasi menyebabkan hal yang tidak diinginkan, bisa rugi dua kali.

Berikut adalah contoh modifikasi yang bisa membahayakan dan berpotensi menggugurkan garansi mobil khususnya merek Toyota. Dilansir dari laman Auto200 berikut catatan sebelum memodifikasi kendaraan.

1. Instalasi Audio

Peningkatan audio merupakan salah satu yang paling sering dilakukan. Pemasangan head unit atau penambahan komponen lain seperti speaker paling sering dilakukan dengan alasan meningkatkan sistem hiburan.

Namun, pemasangan yang salah, seperti mengambil power yang tidak sesuai atau asal menyambung kabel tanpa memperhitungkan tegangan justru mengakibatkan banyak masalah.

Mulai dari aki yang cepat tekor hingga korsleting listrik yang bisa berujung pada terbakarnya mobil. Ini banyak terjadi di instalatur amatir atau modifikasi dengan budget seadanya.

Sebenarnya tidak dilarang selama pemasangannya baik-baik saja, tapi bahayanya kalau dipasang tidak sesuai. Ada yang main sambung sana-sini atau teknisinya tidak mengerti sistem perkabelan dari mobil tersebut.

2. Pasang Piggyback

Kadang beberapa konsumen merasa tidak puas dengan performa mesin standar dari mobilnya juga kerap mengambil jalan pintas. Salah satu alternatifnya adalah dengan memasang perangkat elektronik tambahan berupa chip microcomputer atau biasa disebut piggyback.

Sistem kerja piggyback yang mengubah pola kerja engine control unit (ECU) akan berdampak cukup besar bagi mesin. Pemasangan pigyback membuat ECU dipaksa berkerja ekstra keras.

Benar bahwa tenaga mobil akan lebih responsif dibandingkan setingan standar pabrikan, tapi efek samping dari penggunaan pigyback itu bisa membuat ECU mobil rusak, bahkan jebol.

Kalau ECU sudah rusak ini repot sekali sekaligus mahal, dan ketika ditemui kerusakanya akibat pemasangan perangkat tambahan, otomatis garansi mobil Anda langsung hangus.

3. Menggunakan Pelek Racing

Untuk mempercantik tampilan luar, beberapa konsumen juga sering menggunakan pelek racing dengan ukuran jauh lebih besar dari standar. Penggunaan pelek besar memberi beban berlebih pada komponen kaki-kaki mobil, baik kemudi maupun peredam kejut.

Jika terjadi masalah di kaki-kaki akibat penggunaan pelek besar, maka klaim garansi Anda bisa ditolak. Belum lagi aspek lain terkait dengan keselamatan berkendara karena penggunaan pelek besar pasti berpengaruh pada kinerja kaki-kaki mobil.

Ada baiknya, sebelumnya memodifikasi pelek, konsumen bisa berdiskusi dengan teknisi bengkel resmi. Auto2000 juga menawarkan beberapa perangkat modifikasi dengan standar kualitas Toyota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper