Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor otomotif ke Vietnam pada beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu penyumbang besaran nilai perdagangan kedua negara. KBRI berharap nilai ekspor otomotif asal Indonesia ke Vietnam bisa menembus US$600 juta pada akhir tahun ini.
Duta Besar Republik Indonesia di Hanoi Ibnu Hadi mengatakan, pasar otomotif Vietnam saat ini sedang berkembang dan ekspor otomotif Indonesia sedang meningkat. Pada 4 bulan pertama 2019, ekspor mobil asal Indonesia ke Vietnam sebanyak 12.723 unit atau senilai US$190 juta.
“Dengan tren positif ini, kami berharap ekspor mobil Indonesia ke Vietnam tahun ini dapat menembus US$600 juta,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (1/7/2019).
Untuk meningkatkan ekspor otomotif dan suku cadang, KBRI Hanoi baru-baru ini mengadakan seminar “Prospek Kerja Sama Industri Otomotif dan Suku Cadang Indonesia – Vietnam.” Acara ini dihadiri oleh sekitar 30 perusahaan Indonesia dan Vietnam yang bergerak di bidang otomotif.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara dari Indonesia yaitu Boedhi Samodhra dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Yusak Kristian Solaeman dari Astra Otoparts yang menyoroti peluang dan tantangan Indonesia dalam meningkatkan ekspor mobil dan suku cadang ke Vietnam.
Ibnu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Vietnam terus meningkat. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 7,08% dan pendapatan per kapita tercatat sebesar US$2.563, meningkat 6,08% dibandingkan tahun sebelumnya (World Bank, 2018).
Peluang ekspor mobil Indonesia ke Vietnam, juga didorong dengan masih rendahnya rasio kepemilikan kendaraan di Vietnam, yaitu sebesar 23 per 1.000 jiwa. Adapun, Indonesia memiliki komoditas otomotif sebagai salah satu yang diandalkan untuk mengerek ekspor berkat kapasitas terpasang yang masih besar.
Saat ini Indonesia tercatat sebagai eksportir mobil terbesar kedua ke Vietnam setelah Thailand. Pada 2018, Indonesia mengekspor 17.364 unit mobil senilai US$269 juta, sementara Thailand sebanyak 55.364 unit dengan nilai mencapai US$1,08 miliar. Total impor kendaraan bermotor Vietnam pada tahun 2018 tercatat sebesar US$1,08 miliar.
Walaupun ekspor mobil Indonesia sempat terhenti pada semester I/2018 akibat pemberlakuan Dekrit 116 yang dikeluarkan pada 17 Oktober 2017 dan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018, ekspor mobil Indonesia ke Vietnam dapat kembali normal pada Agustus 2018.
Namun, pemberlakuan Dekrit 116 tersebut telah berdampak pada menurunnya ekspor mobil Indonesia sebesar 8,2% dari US$293 juta (2017) menjadi US$269 juta (2018).
Ibnu menjelaskan, Vietnam merupakan satu-satunya negara di Asean yang telah menjalin kemitraan strategis dengan Indonesia. Kedua pemimpin negara menargetkan total perdagangan pada 2020 bisa mencapai US$10 miliar. Pada 2018, total perdagangan Indonesia – Vietnam meningkat hampir 30% menjadi US$8,45 miliar dari US$6,50 miliar pada 2017.
“Komoditas otomotif dan suku cadang menjadi salah satu penyumbang kenaikan perdagangan Indonesia–Vietnam dalam beberapa tahun terakhir,” tambahnya.