Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan tren industri 4.0, pengguna sistem manajemen armada Isuzu Mimamori semakin bertambah,terutama di kalangan perusahaan logistik. Apa daya tariknya?
Novy Meivadi, Manajer pada PT Nisho Logistics Indonesia (NSI), mengatakan bahwa pihaknya sangat terbantu oleh Mimamori, terutama untuk memantau pergerakan sopir, bahkan melalui smartphone, serta mendapatkan laporan dari Isuzu seperti apabila ada kerusakan.
"Kekuatan Mimamori terletak pada laporan-laporan driving habit yang lengkap untuk memastikan pengemudi truk dapat mengoperasikan truk secara aman dan efisien," ujarnya Jumat (28/6/2019).
Dengan Mimamori, kata Novy, pihaknya dapat memonitor konsumsi bahan bakar aktual, dan kebiasaan eco driving, dengan melihat kebiasaan pemilihan kecepatan, idling, penggunaan pedal gas, pengereman, pemilihan rpm mesin, dan kebiasaan pemindahan gigi.
Fitur itu disematkan di ECU setiap truk Isuzu Giga, dan tersambung di perangkat mini di dashboard. Perangkat mini itu dilengkapi “alarm” yang akan mengeluarkan suara seorang wanita untuk memberi peringatan kepada pengemudi jika ada perilaku berkendara yang menyimpang. Termasuk jika kecepatan truk melampaui batas yang sudah disetel di angka 80 km per jam.
“Jika melewati batas itu, langsung ada notifikasi suara. Begitu juga ketika rpm terlalu tinggi, akan ada notifikasi,” tutur dia.
Menurut dia, dengan adanya notifikasi itu, jarang terjadi kecelakaan terhadap armadanya sehingga safety tercapai. Penggunaan BBM juga menjadi hemat dan suku cadang awet, karena rpm diatur tetap stabil. Soalnya, kata Novy, rpm yang tinggi akan menguras BBM dan mempercepat kerusakan suku cadang.
Data dari Mimamori itu dipakai sebagai evaluasi rutin PT NSI. Bahkan, tiap bulan, PT NSI memberikan insentif kepada pengemudi yang masuk level tertinggi. Malah pernah semua pengemudi masuk di level tertinggi, mereka semua memperoleh bonus. “Sekarang kami ubah, insentifnya dengan model juara, skor paling tertinggi,” ujarnya.
Satoru Kimura, Presiden Direktur PT Nissho Solution Indonesia (NSI), menambahkan bahwa penggunaan Mimamori di kendaraan percuma jika tanpa data dan evaluasi. Hal inilah yang diedukasi kepada pengemudi. Jika ada pengemudi yang memiliki hasil buruk, akan mendapat sanksi hingga pemutusan kerja, sesuai yang sudah disepakati di awal kontrak kerja.