Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen Astra Isuzu mempergencar program business to business (B2B) layanan purnajual untuk pelanggan kendaraan komersial untuk memaksimalkan potensi pasar Jawa Timur dan Bali.
Manajer Astra Isuzu Wilayah Jawa Timur dan Bali FX Mardiono Danusaputro menyatakan program B2B merupakan bagian dari layanan kepada kosnumen fleet atau armada perusahaan. Menurutnya, program B2B harus dijalankan secara berkesinambungan untuk menjaga konsumen.
“Segmen komersial, yang menjadi hal utama adalah ASS [aftersales services] itu mutlak. Mereka membeli mobil, harus tahu bagaimana kelanjutannya, baik maintenance dan sparepart-nya,” tuturnya melalui siaran pers, Senin (28/10/2019).
Dia menjelaskan program B2B adalah program layanan purnajual yang terukur dan tersistem dengan memahami kebutuhan konsumen. Melalui program ini, konsumen mendapatkan keuntungan lebih yang tersusun secara rinci dan terukur untuk performa kendaraan mereka.
“Dengan program B2B ini, saya yakin penjualan akan meningkat. Makanya, ini harus menjadi concern kami di Isuzu. Kenyataan di komersial, memang harus B2B. Sebab, nyaris semua kendaraan komersial atas nama perusahaan, bukan perseorangan,” tutur Mardiono.
Dia menyatakan optimisme itu didukung oleh hadirnya tim khusus berjumlah empat orang yang menangani konsumen perusahaan armada di Jatim dan Bali. Menurutnya, tim seperti ini baru pertama kalinya dibentuk Isuzu ada di Indonesia.
Kepala Unit Layanan Servis Astra Isuzu Jatim Hariyadi mengatakan pihaknya mendorong mereka untuk memberikan layanan servis secara reguler di lokasi perusahaan seiring penjualan kendaraan di konsumen fleet yang cukup besar.
“Kami terus menggali apa yang mereka inginkan. Seperti bagaimana kendaraan bisa terawat dengan baik. Selain itu, dibutuhkan pelatihan. Percuma produk bagus, jika habit pengendara kurang sinkorn dengan kendaraan, usia kendaraan jadi berkurang,” tuturnya.
Pihaknya juga mengerahkan belasan armada Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) ke lokasi-lokasi area operasional konsumen di Jatim. Armada itu menyebar ke sejumlah wilayah operasional dari pusat operasional BIB seperti dari Waru, Malang, Pasuruan, dan Margomulyo.
Dia menyampaikan layanan B2B Isuzu itu memberi jaminan kepastian kapan waktu pekerjaan perawatan selesai dengan garansi ketepatan kehadiran mekanik, jaminan ketepatan dan ketersediaan suku cadang, serta jaminan ketepatan solusi terhadap masalah yang dialami kendaraan.
Saat ini, Astra Isuzu Jatim dan Bali memiliki 107 konsumen fleet. Dia menargetkan setidaknya 50% konsumen sudah tertangani hingga akhir tahun. Namun, dia menyatakan memang belum semua konsumen fleet tergarap oleh bengkel resmi Isuzu, karena masih ada konsumen yang memiliki bengkel sendiri.
Mardiono menambahkan dengan B2B sebenarnya konsumen akan lebih untung. Tidak direpotkan pada urusan bengkel, sehingga bisa fokus pada bisnis inti mereka. Program itu diyakini bisa sukses meningkatkan kinerja Isuzu di Jatim dan Bali. Apalagi, potensi kendaraan komersial masih besar.