Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan jalan tol Trans Jawa membuka peluang moda angkutan jalan raya akan menjadi primadona. Pasalnya, bila dibandingkan dengan moda transportasi lain, bus memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya dari harga yang minim tetapi dengan waktu tempuh yang relatif lebih singkat.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan bahwa tol Trans Jawa menjadi pintu gerbang dari kebangkitan angkutan jalan.
"Terjadi peningkatan penumpang sebesar 20% untuk angkutan jalan. Yang menurun adalah [penumpang] pesawat. Alasannya, harga mahal, waktunya relatif sama ditambah ada kemungkinan delay," ujarnya dalam acara #ScaniaTransJawa di Bekasi, Selasa (2/4/2019).
Dia juga memaparkan perbandingan moda angkutan antarkota yakni Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Surabaya. Menurutnya, dengan keberadaan jalan bebas hambatan atau tol Trans Jawa, perjalanan dari Jakarta menuju Semarang hanya menempuh waktu 6 jam dengan bus atau sama dengan kereta api, dan sekitar 1 jam dengan memanfaatkan jalur udara atau pesawat.
Namun, dari sisi ongkos perjalanan, bus jauh lebih murah yakni hanya berkisar Rp170.000. Sedangkan ongkos kereta api mencapai Rp370.000 dan pesawat Rp532.000.
Kemudian, perjalanan Jakarta ke Solo hanya membutuhkan waktu 7 jam melalui tol Trans Jawa. Waktu ini jauh lebih singkat bila dibandingkan dengan moda kereta api yang membutuhkan waktu sekitar 8,5 jam.
Lagi-lagi, biaya yang harus dikeluarkan penumpang bus lebih murah yakni sekitar Rp200.000 dibandingkan dengan ongkos kereta api yang mencapai sekitar Rp370.000. Naik pesawat memang lebih cepat sampai yakni hanya memakan waktu sekitar 1 jam, tetapi biayanya hampir tiga kali lipat dari ongkos bus yakni mencapai Rp598.000
Keberadaan tol Trans Jawa juga menjadi awal Scania mulai meluncurkan chasiss truk jalan raya. Sebelumnya, merek yang dikelola United Tractor ini hanya bermain di segmen truk untuk segmen pertambangan. Harijadi Mawardi, General Manager PT United Tractors mengatakan keberadaan tol Trans Jawa menjadi alasan pihaknya mulai masuk ke segmen truk angkutan jalan.
"Sebelumnya truk kami banyak bergerak di sektor pertambangan, tetapi dengan akses jalan tol yang semakin panjang di Jawa, kami mencoba untuk meluncurkan truk jalan raya di samping bus," ujarnya.
Namun, dia memastikan pihaknya belum ada rencana untuk melakukan program serupa atau #ScaniaTransJawa di pulau Sumatera. "Jalan tol di Sumatera belum panjang," ujarnya.