Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor 400.000 unit atau naik sekitar 15,6% dari ekspor tahun lalu yang mencapai 346.000 unit. Namun, fokus ekspor tahun ini mengarah pada segmen sedan dan dan SUV (sport utility vehicle). Hal ini dilakukan karena pasar dua model tersebut menjadi kebutuhan utama dunia.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Jongki D. Sugiarto mengatakan bahwa ekspor yang berfokus pada sedan dan SUV adalah wujud pemenuhan pasar utama otomotif global.
“Kalau dilihat kan sedan dan SUV menjadi kebutuhan utama dunia. Bukan MPV. Jadi kita [Indonesia] harus bergerak ke arah sana. Sedan dan SUV saat ini menjadi model yang paling diminati pasar global,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/4/2019).
Gaikindo mencatat hingga Februari lalu, Toyota menjadi produsen yang paling banyak mengekspor kendaraan secara CKD (completely knock down) dengan total pengiriman 5.550 unit atau berkontribusi 49,9% dari total 11.127 unit.
Keseluruhan ekpor CKD Toyota adalah IMV (innovative international multipurposed vehicle) atau platform untuk kendaran SUV, MPV, dan mobil penumpang. IMV diekspor ke empat negara yakni Mesir, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Sedangkan untuk ekspor utuh (completely built up/CBU) masih dikuasai Daihatsu dengan total pengiriman 15.979 unit atau berkontribusi hingga 35,4% dari total ekspor CBU. Grand Max dan Rush menjadi beberapa model yang diekpsor dari pabrikan Daihatsu. Selain itu, Avanza juga menjadi produk yang diekpsor utuh oleh mereka kendati bermerek Toyota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
