Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Dorong MRA, Standarisasi Produk Otomotif Regional

Belajar dari pengalaman terkendalanya ekspor ke Vietnan pada semester I/2018, Toyota mendorong perlunya mutual recognition agreement (MRA) untuk standar sertifikasi kendaraan di kawasan Asean.
Toyota Innova siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN
Toyota Innova siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA--Belajar dari pengalaman terkendalanya ekspor ke Vietnan pada semester I/2018, Toyota mendorong perlunya mutual recognition agreement (MRA) untuk standar sertifikasi kendaraan di kawasan Asean. MRA menjadi kian urgen seiring dengan langkah pemerintah untuk mendorong otomotif sebagai salah satu sektor unggulan ekspor.

Director Administration, Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, MRA untuk pengujian produk ekspor bukan hanya untuk sektor otomotif tetapi juga untuk sektor lainnya.

"Kita harus dorong MRA supaya standarnya sama. Intinya harus cepat supaya jangan di sini cek, di sana cek," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Asean Mutual Recognition Arrangement (MRA) bertujuan untuk melakukan harmonisasi standar produk otomotif untuk memastikan keamanan, kualitas, dan perlingungan terhdarap produk kendaraan yang diproduksi dan beredar di wilayah regional.

Bob berpendapat, standar internasional bisa menjadi salah satu acuan untuk semua produk otomotif. Penyeragaman standar untuk produk ekspor itu tidak hanya untuk otomotif tapi juga untuk produk lainnya.

"Idealnya pengecek dilakukan di negara pengekspor, standarnya seperti apa sehingga transparan. Tujuannya juga untuk melindungi konsumen," paparnya.

Adapun, TMMIN merupakan salah satu pabrikan pengekspor terbesar di Tanah Air. Ekspor merek Toyota berkontribusi pada kisaran 80% terhadap ekspor nasional sepanjang 2018.

Sekadar mengingatkan, pada awal 2018, Vietnam menerapkan kebihakan Decree No. 116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services) yang mengatur sejumlah persyaratan untuk kelaikan kendaraan termasuk emisi dan keselamatan.

Vietnam memberlakukan aturan impor mobil baru dengan mewajibkan setiap perusahaan membawa vehicle type approval (VTA) dari negara asal. Permasalahanya pemerintah hanya merilis VTA untuk pasar domestik berdasarkan kondisi jalan di Indonesia.

Selain itu, aturan yang lebih memberatkan adalah pengecekan emisi dan keselamatan yang harus dilakukan pada setiap pengapalan dan per model. Sebelumnya, hal ini hanya dilakukan pada pengiriman perdana.

Pengecekan emisi dipastikan akan memakan waktu lama dan tambahan biaya. Kondisi itu diperparah karena pemerintah Vietnam akan mengembalikan semua mobil CBU apabila tidak memenuhi persyaratan baru itu.

Hal ini pun membuat perusahaan yang memasok kendaraan utuh ke Vietnam menghentikan kegiatannya untuk sementara, termasuk pabrikan dari Indonesia.

Adapun, Indonesia dan Thailand menjadi dua negara yang memiliki basis produksi otomotif paling besar di Asean. Mengutip Asean Automotive Federation, sepanjang 2018, Indonesia memproduksi kendaraan sebanyak 1,34 juta unit, sementara Thailand sebanyak 2,16 unit.

Thailand memimpin dalam hal jumlah unit ekspor, sementara Indonesia memimpin dari sisi penjualan domestik. Sepanjang 2018, penjualan di dalam negeri tercatat sebanyak 1,15 unit, naik 6,6%.

Thailand tahun lalu mampu meningkatkan penjualan domestiknya hingga 19,5% atau sebanyak 1,04 juta unit. Sisanya, merupakan model yang diekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper