Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan sejumlah rancangan insentif yang dapat mengembangkan industri otomotif. Sejumlah insentif tersebut antara lain tax holiday, tax allowance, bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP), dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Dalam waktu dekat ini juga akan dikeluarkan insentif potongan 200% dari penghasilan kena pajak untuk perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi. Selain itu, pembahasan pemberian super tax deduction untuk industri yang melakukan kegiatan R&D juga tengah dilakukan.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya sangat mendukung pengembangan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven).
"Pembangunan industri tentu membutuhkan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten guna memacu produktivitas dan daya saing. Apalagi tenaga kerja industri saat ini semakin spesifik," ujarnya pada acara All New Honda Brio Line Off Export Ceremony di Karawang, Selasa (26/3/2019).
Di samping pendidikan vokasi industri, Kemenperin juga menyelenggarakan program pelatihan dengan sistem 3 in 1 (pelatihan-sertifikasi kompetensi penempatan kerja). Semua itu dilakukan guna menghadapi era industri 4.0.
"Sesuai dengan roadmap Making Industri 4.0, pemerintah mengimbau perusahaan industri untuk menerapkan industri 4.0 guna mendukung efisiensi dan produktivitas agar semakin berdaya saing dan mampu berperan dalam global value chain [GVC]," papar Menperin Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel